"Pemberian reward dan penghargaan ini sebagai bentuk rasa terima kasih dan apresiasi atas dedikasi, kerja sama dan loyalitas kepedulian terhadap masyarakat, khususnya percepatan vaksinasi di Kabupaten Bojonegoro," kata Kapolres AKBP EG Pandia di Mapolres Bojonegoro, Senin (13/12/2021)
Ia berharap, petugas tidak kendor dalam mensosialisasikan dan memaksimalkan percepatan vaksinasi, pada setiap wilayah di Kabupaten Bojonegoro. "Laksanakan koordinasi dengan kepala desa dan Puskesmas untuk update capaian vaksinasi tiap desa. Sehingga dapat memaksimalkan percepatan vaksinasi," imbuh Pandia.
Strategi vaksinasi door to door pada malam hari merupakan cara yang paling efektif diterapkan, mengingat kesibukan masyarakat terjadi pada siang hari. "Mari lakukan yang terbaik untuk Bojonegoro. Jangan kendor laksanakan dengan door to door lebih efektif dalam capaian vaksinasi, dengan harapan capaian vaksinasi di Bojonegoro terpenuhi yakni minimal 75 persen," paparnya.
Reward diberikan kepada Iptu Fathur (Kapolsek Kedung Adem), Aipda Andik Hari TP (Bhabinkamtibmas Desa Megale), Sertu Gunanto (Babinsa Desa Megale), dr Rahmat Trisnanto (Kepala Puskesmas Kedung Adem), H Suraji (Kepala Desa Megale), Arik Wahyuningsih (Nakes Desa Megale).
Ini merupakan bentuk apresiasi kepada personel Polres Bojonegoro dan mitra Polri, atas kinerja serta dedikasi dalam percepatan vaksinasi COVID-19.
Pandia menambahkan, ini upaya Polres Bojonegoro dalam hal kepedulian dan kemanusiaan, untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19, dan membentuk herd immunity di masyarakat.
"Kita berkomitmen mempertahankan angka kasus terkonfirmasi positif COVID-19 serendah mungkin, dan tidak ada peningkatan. Atas kinerja dan kerja keras semua pihak, tingkat capaian vaksinasi Kabupaten Bojonegoro pada saat ini untuk dosis kesatu sudah mencapai 78 persen dan dosis kedua mencapai 68 persen. Yang kita harapkan Bojonegoro masuk zona hijau atau PPKM level 1," jelas Pandia.
Pandia mengimbau seluruh masyarakat Bojonegoro, selama liburan Natal dan Tahun Baru tetap memperhatikan dan patuh protokol kesehatan, untuk mencegah penyebaran virus varian baru yang saat ini berkembang.
"Disiplin protokol kesehatan tetap menjadi kunci utama bagi setiap orang untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19 maupun varian baru," pungkasnya.
(sun/bdh)