Wali Kota Eri Imbau SD-SMP di Surabaya Gelar PTM

Esti Widiyana - detikNews
Rabu, 24 Nov 2021 18:43 WIB
Wali Kota Eri Cahyadi (Foto file: Esti Widiyana/detikcom)
Surabaya - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meminta semua SD dan SMP menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) dengan protokol kesehatan ketat. Namun, sebelumnya PTM tetap dilakukan asesmen oleh Satgas COVID-19 Surabaya.

"Jadi, saya inginnya semua sekolah di Surabaya dibuka, mulai dari SD-SMP saya ingin tatap muka (PTM). Tapi harus menjalankan asesmennya dulu, kalau lulus asesmen baru dibuka. Tapi kalau belum lulus asesmen, berarti sekolah itu belum siap melaksanakan PTM," kata Eri dalam keterangan pers yang diterima detikcom, Rabu (24/11/2022).

Selain mendapat asesmen, sebelum PTM juga wajib mendapatkan persetujuan dari wali murid. Setelah itu, sekolah juga harus melakukan simulasi PTM.

"Anak-anak yang ikut PTM harus melalui persetujuan orang tuanya, meskipun sedikit yang masuk harus tetap digelar PTM. Maka dari itu, mulai saat ini kita belajar menerapkan prokes. Insyaallah, saya pastikan lagi harus ada izin dari orang tuanya. Kalau saya bilang hari ini buka, ya harusnya hari ini sudah bisa buka, masio (meskipun) siswanya 5 sampai 10 orang, ya kita buka. Kalau kita yakin melakukan ini (PTM), yang lainnya saya yakin akan ikut. Kalau nggak ada yang yakin, kapan mulainya? Bismillah saja," jelasnya.

Selain itu, Eri menekankan pentingnya peran sekolah mengawasi prokes para siswa. Ia juga mengingatkan, agar para wali murid turut andil dalam mengawasi anak-anaknya setelah mengikuti PTM di sekolah.

"Karena untuk menjaga ini (Prokes) tidak bisa sendiri. Saya nyuwun tulung (Minta tolong) pengertiannya. Kenapa? Nanti muncul anggapan ada klaster sekolah, padahal anaknya sendiri kalau main keluar rumah tidak menggunakan masker. Nanti kalau kena COVID-19, bilangnya gara-gara di sekolah. Kan nggak fair juga," tuturnya.

Ia berharap, sebelum sekolah dibuka, warga Surabaya bisa mengedukasi diri sendiri soal pentingnya menjaga prokes. Eri juga ingin para wali murid, kepala sekolah dan guru SD - SMP se-Surabaya, turut serta mengedukasi anak-anaknya sebelum mengikuti PTM di sekolah.

"Bahkan, saya mengedukasi diri saya sendiri. Ayo, seluruh warga Surabaya mengedukasi dirinya sendiri, semua orang tua, guru, kepala sekolah dan semuanya mengedukasi. Ayo kita jalan bareng, tidak bisa saling menyalahkan dalam hal ini (menerapkan prokes). Insyallah bisa," pungkasnya.

Berdasarkan data terakhir, sebanyak 213 sekolah negeri dan swasta di Kota Surabaya sudah menggelar PTM terbatas. 213 Sekolah itu terdiri dari 112 SD dan 101 SMP yang telah lolos asesmen dan sudah menggelar simulasi PTM.


(fat/fat)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork