Pemkab Banyuwangi sendiri telah meneken nota kesepahaman dengan Taman Nasional Meru Betiri terkait pembangunan strategis berupa peningkatan dan pemeliharaan jalan. Lalu dengan Universitas Terbuka terkait pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Selain itu, dengan Kementerian Agama tentang peningkatan pelayanan di Pengadilan Agama dan Kantor Kemenag Banyuwangi. Juga dengan Pusat Penelitian (Puslit) Kopi dan Kakao Indonesia untuk pengembangan klaster agribisnis berbasis komoditas kopi dan kakao. Ada pula kolaborasi dengan BPJS Kesehatan terkait optimalisasi program Jaminan Kesehatan Nasional.
"Untuk mendorong pemulihan ekonomi, kita harus melakukan kolaborasi dengan banyak pihak. Tak mungkin kita bergerak sendiri-sendiri," ungkap Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Selasa (23/11/2021).
Ipuk mencontohkan kolaborasi terkait pengembangan produk hortikultura kopi dan kakao. Dalam kerjasama dengan Puslit Kopi dan Kakao, Ipuk mengharapkan terjadinya peningkatan produksi dari produk kakao dan kopi asal Banyuwangi. "Kita akan optimalkan potensinya, mulai dari sektor hulu hingga hilir," ungkapnya.
Kepala Puslitkoka Indonesia Agung Wahyu Susilo menjelaskan, lewat kerjasama tersebut pihaknya akan mendukung pengembangan petani kopi dan kakao di Banyuwangi mulai dari pemilihan bibit berkualitas, edukasi cara tanam dan perawatan, sampai pengelolaan hasil panen.
(fat/fat)