Penolakan warga ini karena beredarnya informasi jika vaksin Sinovaclah yang paling minim terjadi KIPI. Bahkan ada beberapa orang yang tidak merasakan gejala apapun, usai divaksin. Karena alasan lebih aman itulah, warga memilih menunggu jadwal kedatangan stok vaksin Sinovac daripada mendapat vaksin jenis Pfizer.
"Sebenarnya Sabtu (20/11) ini saya diundang ke rumah sakit untuk vaksin. Saya tanya petugasnya katanya jenis Pfizer, ya saya mundur dulu. Nunggu yang Sinovac saja kalau sudah datang lagi. Takut kalau bukan Sinovac," jawab Wiwik, seorang warga Kecamatan Wlingi kepada detikcom, Rabu (17/11/2021).
Karena pertimbangan adanya banyak penolakan vaksin Pfizer itulah, pada awalnya Satgas COVID-19 Kabupaten Blitar memutuskan hanya mengambil separuh jatah vaksin Pfizer sebanyak 70 ribu dari Satgas COVID-19 Pemprov Jatim. Pengambilan jatah vaksin Pfizer sebanyak 35 ribu dosis pertama, dilakukan pada awal Oktober 2021.
Seiring berjalannya pemberian vaksinasi Pfizer, hingga Selasa (16/11) telah diberikan 34 ribu vaksin Pfizer kepada masyarakat Kabupaten Blitar. Dan ternyata, Dinkes Blitar justru mencatat tidak ada laporan KIPI dari pemberian vaksin Pfizer ini.
"Kami tidak ada laporan KIPI dari pemberian vaksin Pfizer dosis pertama ya. Jika dibandingkan dengan vaksin jenis lain seperti Sinovac atau AZ yang warga menilai lebih aman, ternyata Pfizer justru tidak ada laporan KIPInya," jawab Sekretaris Dinkes Pemkab Blitar Cristine Indrawati saat dikonfirmasi detikcom.
Data dari Dinkes Pemkab Blitar laporan paling akhir terjadinya KIPI sebanyak 282 kasus. Dengan rincian 22 kasus serius sehingga harus berobat ke faskes dan 260 kasus ringan. KIPI ini, tambah Cristine, terjadi dari semua jenis vaksin. Yakni Sinovac, AstraZeneca, Sinopharm dan Moderna.
Gejala yg dilaporkan adalah pusing, lemah, mual, nyeri lokal, sakit perut, diare, pegal-pegal dan mengantuk. Sedangkan untuk pemberian sekitar 30 ribu dosis pertama Pfizer tidak ada laporan KIPI. Cristine mengimbau masyarakat tidak takut untuk divaksin dengan jenis vaksin apapun. Agar segera tercapai herd immunity sehingga resiko penularan COVID-19 lebih rendah.
"Kami sudah ambil semua jatah Pfizer sebanyak 74 ribu dosis pertama. Ayo kita bisa capai target vaksin utamanya lansia, supaya segera naik level PPKMnya. Dari tiga secepatnya menjadi level 2 agar roda perekonomian cepat bangkit dan kembali pulih," pungkasnya.
(fat/fat)