Santriwati yang Diperkosa Pengasuh Ponpes di Mojokerto Butuh Trauma Healing

Enggran Eko Budianto - detikNews
Rabu, 20 Okt 2021 22:52 WIB
Foto: Edi Wahyono
Mojokerto - Santriwati yang menjadi korban pencabulan dan pemerkosaan pengasuh Ponpes di Mojokerto, AM (52), mengalami trauma. Santriwati berusia 14 tahun itu membutuhkan trauma healing.

"Korban sangat trauma, syok, belum bisa bergaul dengan umum, tertutup sekali, hampir tidak mau bicara dengan orang tuanya. Dia menjadi pendiam, hampir tidak mau makan, hampir mengarah ke depresi. Sebelumnya dia biasa saja, normalnya anak-anak," kata Pengacara Korban, M Dhoufi kepada detikcom, Rabu (20/10/2021).

Trauma tersebut, lanjut Dhoufi, dialami korban setelah mengalami pencabulan dan pemerkosaan yang diduga sejak 2018 sampai September 2021. Kala itu, usia gadis asal Kecamatan Buduran, Sidoarjo ini setara dengan anak kelas 5 sekolah dasar. Korban menimba ilmu di Ponpes itu untuk menghafal Al-Qur'an.

"Korban sudah hafal 6 juz Al-Qur'an, dengan dirusak seperti ini, jatuh mentalnya," terangnya.

Oleh sebab itu, Dhoufi berharap kliennya segera mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah. Yaitu berupa trauma healing untuk memulihkan kondisi psikisnya.

"Sampai saat ini saya pantau masih belum (trauma healing). Nanti kami koordinasikan dengan penyidik kalau diperlukan hal itu. Harapan kami ada pemulihan terhadap korban," cetusnya.

Menurut dia, pemulihan dari trauma yang dialami korban agar dilakukan di Sidoarjo. "Karena anak ini tidak bisa keluar dari rumah, harapan saya pemerintah setempat yang melakukan pemulihan. Anak-anak seperti ini harus segera ditangani karena masa depannya masih panjang, biar menjadi generasi yang baik, ada pemulihan psikisnya," tambah Dhoufi.


(sun/bdh)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork