Vaksinasi ini digelar di Desa/Kecamatan Sempu, Banyuwangi, Sabtu (9/10/2021). Vaksinasi menyasar langsung pelaku seni tari jaranan yang baru saja turun pentas. Mereka mengira bakal dibubarkan dan didenda karena tampil. Namun petugas dari Kecamatan Sempu, Babinsa dan Bhabinkamtibmas setempat malah memberikan vaksinasi gratis kepada para pelaku seni ini.
"Ya kaget saja saya kira tadi mau dibubarkan. Tapi ternyata kok kita divaksinasi setelah turun pentas," kata Doni Arinda, salah satu pemain jaranan kepada wartawan.
Doni mengaku, selama pentas hiburan dilarang untuk digelar dirinya dan beberapa rekan penari jaranan lainnya nekat turun ke jalan. Berbekal musik jaranan yang diputar melalui sound aktif, Doni dan beberapa penari lainnya nekat ngamen di sepanjang jalan bahkan di perkampungan.
Namun terkadang, satu grup lengkap dengan penabuh dan gamelan juga menggelar safari keliling kampung. Menggunakan mobil bak terbuka, mereka memainkan musik jaranan dan diikuti oleh pemain jaranan yang menari di belakang mobil. Hal ini terpaksa mereka lakukan karena tuntutan ekonomi yang terus menghimpit.
"Ngamen ini terpaksa karena kebutuhan dan juga kami sudah kangen dengan pentas. Bagaimanapun kesenian ini adalah warisan yang harus dilestarikan tidak peduli apapun yang terjadi," katanya.
Mewakili pelaku seni, dirinya berharap seluruh seniman jaranan dan seniman lainnya di Banyuwangi bersama mensukseskan vaksinasi. Harapannya, ketika herd immunity sudah terbentuk, Pemerintah Daerah kembali memperbolehkan pagelaran seni untuk digelar.
(fat/fat)