Kini, Unair tengah membuat laporan yang nantinya akan diserahkan kepada BPOM. BPOM juga akan mereview untuk bisa menerbitkan uji prekliniknya.
"Sekarang dalam proses laporan untuk disampaikan kepada BPOM," kata Rektor Unair Prof M. Nasih kepada wartawan, Jumat (8/10/2021).
Setelah laporan diberikan, tegas dia, nantinya BPOM yang akan mengevaluasi. Apakah nanti bisa mendapat izin melakukan uji klinis pada manusia atau tidak.
"Tahapannya masih di sini, karena laporannya juga banyak. Karena proses penyusunan juga banyak. Tapi semoga segera selesailah," ujarnya.
Prof Nasih pun mengaku lega uji preklinik tahap 1 dan 2 Vaksin Merah Putih Unair Surabaya ini tuntas. Hasilnya pun baik. Meskipun, jelas dia, terdapat beberapa kendala namun akhirnya bisa teratasi.
Baca juga: Uji Preklinik Tahap 2 Hewan Makaka untuk Vaksin Merah Putih Tuntas, Hasilnya? |
"Alhamdulillah, perkembangan terakhir sudah bisa kita tuntaskan diuji klinik 1 dan tahap 2," jelasnya.
Bahkan, tambah Nasih, hasil dari uji preklinik tahap 1 dan 2 sesuai dengan harapan para tim peneliti Unair Surabaya.
"Dari peneliti hasilnya sesuai dengan harapan kita, meskipun ada beberapa kendala di lapangan. Tapi sejauh ini sesuai dengan harapan kita semuanya," tegasnya.
Sebelumnya, Ketua peneliti Vaksin Merah Putih Unair, Prof Dr drh Fedik Abdul Rantam mengatakan bulan Oktober dimulai uji pada manusia. Pihaknya berharap Vaksin Merah Putih bisa diproduksi Maret 2022. Tentunya dengan kualitas yang baik, memberikan proteksi yang baik, aman dan halal. Tentu saja dibeli pemerintah untuk masyarakat luas.
"Harapan kami, vaksin merah putih bisa digunakan untuk masyarakat Indonesia dengan harga yang sangat murah pada Maret 2022. Harapannya juga dibeli pemerintah untuk digunakan vaksinasi masyarakat Indonesia," pungkasnya.
Simak video 'Hasil Survei, Vaksin Merah Putih Lebih Dipercaya Daripada Vaksin Nusantara':
(fat/fat)