Universitas Islam Negeri (UIN) Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung mulai menggelar perkuliahan tatap muka (PTM). PTM digelar terbatas untuk mahasiswa baru.
Rektor UIN Tulungagung Maftukhin mengatakan, perkuliahan tatap muka dimulai hari ini dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. "Syaratnya, mahasiswa mengikuti perkuliahan di kampus wajib menunjukkan vaksin COVID-19 dan surat izin dari orang tua," kata Maftukhin.
Di pintu gerbang utama, para mahasiswa diminta untuk menunjukkan sertifikat vaksin, sekaligus surat izin dari orang tua.
Menurut Maftukhin, pada tahap uji coba ini pihaknya hanya menerapkan PTM terbatas kepada mahasiswa baru, dengan kuota maksimal 50 persen. Sedangkan mahasiswa lama masih mengikuti perkuliahan secara daring.
"Ini masuk untuk mengikuti program dari UIN yakni madin. Madin ini adalah untuk dasar, seperti kelas baca tulis Al-Qur'an, tilawah dan hafiz," ujarnya.
Dari 5.300 mahasiswa baru, hanya separuhnya yang bisa menjalankan perkuliahan tatap muka secara bergiliran. Sistemnya separuh kelas masuk pada Hari Senin-Selasa dan separuhnya lagi masuk pada Rabu dan Kamis.
Hal senada disampaikan Mudhir Ma'had UIN Tulungagung, Teguh. Ia mengatakan dalam satu kali tatap muka hanya sekitar 1.500 yang masuk. Mereka dibagi menjadi 69 kelas.
"Jadi, misalkan satu kelas ada 40 mahasiswa, maka yang masuk hanya 20 orang. PTM hanya berlangsung selama 1,5 jam, mulai pukul 07.00 WIB sampai dengan 8.30 WIB," jelas Teguh.
Menurut Teguh, penerapan sistem PTM tersebut sesuai dengan surat edaran dari Direktorat Jenderal Pendidikan Agama Islam (Dirjen) Kementerian Agama (Kemenag). Pihaknya mengaku akan melakukan evaluasi secara bertahap, terkait perkuliahan tatap muka tersebut.
Pihak UIN Tulungagung menilai fasilitas kampus cukup layak untuk menggelar PTM, karena dari total 25 ribu mahasiswa, hanya 1.500 yang masuk kampus.
(sun/bdh)