Tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy ratio (BOR) juga terus mengalami penurunan. Penurunan ini pada BOR Isolasi, BOR ICU, hingga BOR RS Lapangan.
Data RS Online Kemenkes RI per 30 September, Jatim memiliki 164 RS Rujukan COVID-19. Jika BOR ICU di 110 RS nol pasien, artinya, ada 67% RS Rujukan di Jatim saat ini tidak merawat pasien satupun.
Sementara untuk BOR Isolasi COVID-19 sudah mencapai nol pasien ada di 52 RS Rujukan di Jatim. Termasuk Rumah Sakit Lapangan Indrapura (RSLI) Surabaya. Artinya ada sebanyak 31% bed isolasi di RS Rujukan yang nol pasien.
Atas capaian ini, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa kembali menyampaikan terima kasih atas kerja keras, sinergi, doa serta kolaborasi dari seluruh pihak. Terutama tenaga kesehatan (nakes), Forkopimda, dan berbagai elemen masyarakat yang ikut memutus mata rantai penularan COVID-19.
"Alhamdulillah, dari data yang dilansir dari RS Online per 30 September 2021, 67% RS Rujukan ICU-nya nol pasien, 31% RS Rujukan Ruang Isolasi COVID-19 juga nol pasien termasuk di dalamnya ada RS Lapangan Indrapura," ujar Khofifah di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jumat (1/10/2021).
Khofifah berpesan hal ini tak membuat masyarakat euforia dan menjadi abai protokol kesehatan. Khofifah ingin capaian ini tetap dipertahankan.
"Ini patut kita syukuri bersama dan saya sampaikan terima kasih atas kerja keras dan sinergi dari berbagai elemen masyarakat di Jatim. Pada saat yang sama mohon tetap jaga protokol kesehatan dan percepat vaksinasi," ujar Khofifah.
"Meski BOR kita berada di bawah standar yang ditetapkan WHO, namun saya mohon tetap waspada dan diikuti dengan disiplin protokol kesehatan (prokes) serta percepatan vaksinasi," pintanya.
Terakhir, Khofifah berpesan pada masyarakat untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan.
"Sekali lagi Mari kuatkan disiplin prokes dan percepat vaksinasi. Tetap pakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, hindari kerumunan. Jangan lengah, jangan kendor," pesan Khofifah.
(hil/fat)