Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas mulai melakukan pengisian awal (impounding) Bendungan Tugu, Trenggalek. Ini setelah dinyatakan lolos sertifikasi oleh Komisi Keamanan Bendungan.
Kepala BBWS Brantas, Mohammad Rizal mengatakan, pengisian waduk dilakukan dengan menutup pintu air pada terowongan bendungan. Dengan tertutupnya saluran itu, maka pasokan air dari arah Ponorogo akan tertahan dan menggenang di area bendungan.
"Selama dua bulan ke depan kita sudah bisa melihat genangan air di Bendungan Tugu ini," kata Rizal, Selasa (21/9/2021).
Bendungan yang dibangun sejak 2014 tersebut memiliki daya tampung air 9,3 juta meter kubik. Dengan luas area genangan mencapai 34,1 hektare.
"Tinggi bendungan ini 89,85 meter dengan panjang bentang tengah bendungan 475 meter. Untuk saat ini progresnya sudah hampir 100 persen, tinggal sedikit sekali," jelasnya.
Lebih lanjut Rizal menjelaskan, proyek bendungan yang telah menelan anggaran Rp 1,8 triliun tersebut rencananya akan diresmikan langsung oleh Presiden Joko Widodo pada November mendatang.
"Iya, nanti akan diresmikan Pak Presiden," jelasnya.
Bendungan Tugu diproyeksikan dapat dimanfaatkan untuk mengairi 1.200 hektare area persawahan di Trenggalek dan sumber-sumber air baku sebesar 10 liter per detik.
Simak juga video 'Jokowi Resmikan Bendungan Bendo Ponorogo, Dibangun dengan Biaya Rp 1,1 T':
(sun/bdh)