Namun di balik keindahan jalur ini, ada bahaya yang mengancam para wisatawan. Tak sedikit nyawa yang sudah melayang di jalur ekstrem ini. Kontur jalan berupa turunan panjang dan curam menjadi penyebabnya.
Hari ini saja Plt Kepala UPT P3 LLAJ Mojokerto Dishub Jatim, Yoyok Kristyowahono mencatat, ada 5 kecelakaan di sepanjang jalur Cangar, Batu-Pacet, Mojokerto.
Satu di jalur rest area Cangar, tiga di tikungan Gotekan dan satu di Jalan Raya Pacet-Gapuk. Lima wisatawan menderita luka berat akibat kecelakaan tersebut.
"Lima kali kecelakaan hari ini sepeda motor matic semua. Penyebabnya sama rem blong atau gagal sistem pengereman," kata Yoyok kepada detikcom, Minggu (19/9/2021).
Jalur alternatif Batu-Mojokerto ini, lanjut Yoyok, sejatinya sudah tidak layak dilalui kendaraan jenis apapun. Betapa tidak, kontur jalan ini berupa turunan curam yang panjangnya lebih dari 2,5 km mulai dari Cangar sampai Pacet.
"Karena turunan Sendi (wilayah Pacet) sampai Gotekan sekitar 2,5 km tidak ada landainya sama sekali. Ketika wisatawan dari arah Cangar turun, rem mengalami pemuaian, panas. Kalau tak mau berhenti di rest area Sendi, akan terjadi kegagalan sistem pengereman," terangnya.
Terlebih lagi saat ramai kendaraan di hari libur. Menurut Yoyok, wisatawan cenderung menggunakan rem secara terus menerus saat turun dari Cangar menuju Pacet karena antrean kendaraan.
(sun/bdh)