Tak hanya satu napi, beberapa rekannya juga takut divaksin. Mereka terpaksa dipegang beberapa orang atau bahkan menutup matanya takut melihat jarum suntik.
Rohmantoko, salah satu napi kasus narkoba salah satunya. Sejak tiba di aula, dirinya lebih banyak menjauh dari nakes. Setiap kali gilirannya divaksin, dia memberikan kesempatan itu ke rekan-rekannya. Dia mengaku berusaha menenangkan diri tapi tetap saja merasa takut.
"Waduh takut suntik," keluh Rohmantoko, sembari menjauh dari para nakes, Jumat (10/9/2021).
Dari pantauan detikcom, tiba gilirannya Rohmantoko tak kuasa menolak. Apalagi saat seorang anggota TNI memanggil dan menghampirinya. Langkahnya berat saat menuju kursi screening. Pria asal Tuban inipun terpaksa dipegang beberapa orang karena ketakutan.
"Benar aku takut suntik. Tapi ini sudah selesai," ujar Rohmantoko sambil tersenyum.
Napi narkoba lain berbaju biru juga tampak takut saat akan divaksinasi. Dia harus menutup matanya dan harus dipegang anggota TNI dan teman-temannya karena terus berontak saat akan divaksin.
"Takut, takut," keluhnya.
Sementara Kalapas II B Tuban, Siswarno menyatakan pemberian vaksinasi harus dilakukan untuk napi. Ketakutan saat divaksin menurutnya masih dalam kewajaran.
"Saya kira wajar, yang penting mereka warga binaan mau divaksin," jelas kalapas.
Siswarno mengimbau para napi tetap menjalankan prokes untuk mencegah penyebaran COVID-19 dengan menerapkan 5 M meski telah divaksinasi. Menggunakan masker, mencuci tangan pakai sabun dengan air bersih, menjaga jarak aman, menghindari kerumunan dan membatasi mobilitas itu sangat penting dalam memutus mata rantai penyebaran virus.
(fat/fat)