Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengatakan, pihaknya melalui Dinas Sosial sudah melakukan pendataan terhadap anak, yang orang tuanya meninggal akibat COVID-19.
"Data yang dari Dinas Sosial ada sekitar 500 anak yang kehilangan orang tua karena COVID-19. Data ini belum final," kata Bupati Ipuk, Rabu (18/8/2021).
Data ini terus di-update oleh Dinas Sosial Banyuwangi. "Jika bertambah akan kita masukkan data lagi," katanya.
Sejak pekan lalu, kata Ipuk, Dinas Sosial sudah mulai melakukan verifikasi untuk menyiapkan skema pemberian bantuan sosial, bagi anak-anak tersebut. Untuk jangka pendek, Pemkab akan memberikan bansos bagi anak tersebut. Selanjutnya, Pemkab akan menyiapkan jaminan kesehatan dan pendidikan.
"Ada kriteria dari Kemensos yang memungkinkan mereka juga mendapat bantuan. Pemkab juga berkoordinasi dengan Baznas karena ada anggaran yang bisa di-support di sana. Untuk pendidikan nanti kita siapkan beasiswa dan program SAS," imbuhnya.
Skenario-skenario tersebut disiapkan untuk memberikan perhatian khusus kepada anak-anak yang ditinggal orang tuanya. Nantinya, Provinsi Jawa Timur juga memiliki program pendampingan psikososial.
Harapannya anak-anak tetap bisa fokus menjalani kehidupan meski dalam situasi yang tidak baik akibat ditinggal orang tua, yang meninggal terpapar COVID-19. Pemerintah pusat juga memiliki program finansial untuk anak yatim akibat COVID-19.
"Pendampingan kolaborasi akan dilakukan antara pemerintah kabupaten, provinsi dan pusat," imbuhnya.
Seperti diketahui, angka kematian dalam kasus COVID-19 di Banyuwangi masih cukup tinggi. Berdasarkan data COVID-19 Jawa Timur, hingga kini ada 1.512 warga Banyuwangi yang meninggal akibat COVID-19, dengan fatality rate mencapai 11,95 persen.
(sun/bdh)