Kabar duka ini dibenarkan oleh Dekan Fakultas Keperawatan Universitas, Prof Dr Ah Yusuf S SKp MKes. Prof Kusnanto meninggal terpapar COVID-19 dan telah dirawat selama 33 hari.
"Karena COVID, sudah dirawat di ICU 33 hari. Dari RS Unair kondisi rada kritis dipindah ke ICU. Dirawat 33 hari, di ICU sekitar 23 hari sebelumnya di ruangan biasa," kata Prof Yusuf kepada detikcom, Jumat (13/8/2021).
Pagi tadi, sekitar pukul 06.00 WIB, sebelum dimakamkan, dilakukan upacara penghormatan terakhir di Fakultas Keperawatan Unair. Civitas melakukan penghormatan terakhir hingga salat jenazah.
"Meninggalnya tadi malam (Kamis 12 Agustus) jam 22.20 WIB. Dimakamkan hari ini di TPU Keputih," ujarnya.
Selain berjuang melawan COVID-19, terdapat penyakit penyerta yang diderita Prof Kusnanto yakni komorbid gagal jantung. Saat dalam perawatan, jantungnya tidak merespons dengan baik, hanya paru-paru yang merespons baik.
"Ada komorbid gagal jantung, dulu pernah gagal jantung direkomendasi untuk pasang ring tapi belum bersedia, keburu kena COVID. Penanganan terakhir sudah dibantu semuanya, tapi jantungnya tidak merespons, parunya masih merespons baik," jelasnya.
"Ternyata jantungnya yang kurang merespons. Akhirnya COVID ditambah komorbid gagal jantungnya itu," tandasnya.
(iwd/iwd)