Program 'Jagoan Tani' telah menyaring tim juara. Ini merupakan ajang menumbuhkan semangat kewirausahaan bidang agribisnis untuk anak muda di Banyuwangi.
Sebanyak 1.489 anak muda dari 427 tim mengikuti ajang ini. Yang terbagi dalam kategori ide bisnis dan rintisan usaha, dengan total hadiah modal Rp 150 juta. Berbagai usaha rintisan dan ide bisnis diajukan dan didiskusikan. Mulai pertanian pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, perikanan hingga kehutanan.
Untuk kategori rintisan usaha, juara pertama adalah sekelompok anak muda Desa Jambewangi di kaki Gunung Raung, dengan nama 'Lemonto'. Mereka memproduksi berbagai olahan buah lemon. Seperti sari lemon, essential oil, lemon kering, sabun, serta hand sanitizer. Semuanya berasal dari buah yang dikembangkan petani lemon Banyuwangi. Mereka pun mendapatkan stimulus modal Rp 50 juta yang diserahkan Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani di Pendopo Sabha Swagatha, Senin (9/8/2021).
Beni Irwanto, Ketua Tim Lemonto menceritakan, bisnisnya dirintis sejak 2020. Melihat harga lemon jatuh saat panen raya, Beni terinspirasi membuat produk minuman sari lemon untuk meningkatkan harga jualnya.
"Alhamdulillah produk kami diterima pasar. Apalagi di saat pandemi ini banyak orang yang membutuhkan minuman penambah imunitas. Produk kami merambah berbagai daerah di Jawa, Sumatra dan Papua," kata Beni kepada detikcom.
Selain minuman sari lemon, Beni mengembangkan usahanya dengan berbagai produk turunan lemon. Seperti essential oil, lemon kering, sabun serta hand sanitizer.
"Prinsip kami zero waste. Semua bahannya kami olah, tidak ada yang terbuang. Termasuk kulitnya," ujarnya.
Untuk mendapatkan bahan baku, Beni bermitra dengan petani lemon di kaki Gunung Raung. Dulu, kata Beni, saat panen raya harga lemon dari desanya hanya Rp 4 ribu sampai Rp 5 ribu per kilogram. Dengan usaha Lemonto yang dia rintis, petani menjadi lebih untung karena harga jualnya lebih tinggi.
"Usaha ini bisa memberikan nilai tambah kepada petani lemon desa kami," paparnya.
Bupati Ipuk gembira program Jagoan Tani mendapatkan animo tinggi dari anak muda. "Anak muda Banyuwangi harus tetap bersemangat dan berkreativitas meski pandemi ini memang menghadirkan situasi yang sulit. Jagoan Tani menjadi salah satu pintu untuk mengajak anak-anak muda masuk ke agribisnis, membantu petani, memberi nilai tambah, memberdayakan berbagai potensi lokal," ujarnya.
(sun/bdh)