Pasien dalam video yang viral adalah HD (26), warga Desa Kepuhkembeng, Kecamatan Peterongan, Jombang. Saat itu, ia diisolasi di salah satu rumah sakit swasta di Kota Santri karena positif COVID-19.
"Benar saat itu dia kena COVID-19. Saat itu diisolasi di satu rumah sakit yang sama dengan kedua mertuanya," kata Kaur Kesra Desa Kepuhkembeng Anang Khoirudin saat dikonfirmasi wartawan, Minggu (18/7/2021).
Ia menjelaskan, HD diisolasi pada Bulan Ramadhan atau April 2021. Mertua HD, Rokim dan istrinya juga diisolasi di rumah sakit yang sama karena terinfeksi virus Corona.
"Abah Rokim dan istrinya sudah meninggal. Menantunya (HD) sembuh sudah lama, sekarang sehat," terang Anang.
Masudin bersama KH Sami'an membesuk dan memberi ramuan tradisional untuk HD pada 17 April 2021. Karena HD menantu Rokim, teman Masudin. Saat itulah terapis tunarungu itu bersama Sami'an menghirup napas pasien COVID-19.
Video aksi Masudin dan KH Sami'an menghirup napas pasien COVID-19 sempat di-posting ke akun Instagram milik Masudin, @mr.masudinjombang pada 8 Juni 2021. Video berdurasi 1 menit 5 detik itu dihapus tiga hari kemudian.
Setelah terapis tunarungu asal Desa Banyuarang, Kecamatan Ngoro, Jombang itu meninggal dunia pada Selasa (13/7), video tersebut menjadi viral. Karena warganet mengaitkan video tersebut dengan meninggalnya Masudin. Sehingga terkesan bapak enam anak itu meninggal akibat nekat menghirup napas pasien COVID-19.
Berdasarkan keterangan Pemerintah Desa Banyuarang dan asisten Masudin, terapis tunarungu itu meninggal bukan karena terinfeksi COVID-19. Namun, karena penyakit lambung yang sudah akut. Terlebih lagi, istri dan dua anak Masudin negatif Corona berdasarkan hasil tes swab antigen pada Rabu (14/7).
Sebelum meninggal, Masudin kerap mengobati teman dan keluarganya yang terinfeksi COVID-19, tapi tergolong orang tanpa gejala (OTG). Ia hanya meminta para pasien meminum ramuan tradisional buatannya. Jamu tersebut bukan untuk membunuh virus Corona, tapi diyakini bisa meningkatkan kekebalan tubuh pasien.
Simak juga 'Menkes Larang Perusahaan Borong Obat Terapi COVID-19':
(sun/bdh)