Saat Polisi Lamongan dan Pengendara di Bondowoso Berdoa untuk Indonesia

Eko Sudjarwo, Chuk Shatu Widarsha - detikNews
Sabtu, 10 Jul 2021 20:06 WIB
Gerakan Mengheningkan Cipta di Lamongan/Foto: Eko Sudjarwo/detikcom
Surabaya - Hari ini banyak yang menggelar Gerakan Mengheningkan Cipta Indonesia. Seperti yang dilakukan polisi Lamongan dan warga Bondowoso.

Pemandangan berbeda tampak di Mapolres Lamongan hari ini. Anggota Polres Lamongan bersama para sipil dan semua orang yang tengah berada mapolres, hening sejenak selama 60 detik. Anggota Polres berdoa bersama, mendoakan korban COVID-19.

Para anggota ini berdiri berjajar bersama di sejumlah titik di tempat anggota ini berdinas. Sejurus kemudian, mereka menundukkan kepala dan berdoa bersama agar Tuhan memberikan kesembuhan dan mengangkat wabah yang tengah melanda saat ini.

Mengheningkan cipta tidak hanya dilakukan mereka yang berada di Mapolres Lamongan saja. Aksi ini juga diikuti petugas gabungan dari TNI dan Satpol PP saat menjalankan tugas PPKM Darurat di lapangan, serta kantor pelayanan.

Suasana tampak hening ketika para personel Polres Lamongan di semua unit ini sama-sama menundukkan kepala sejenak sembari berbaris. "Mengheningkan cipta dan doa ini dilakukan semua anggota dan pegawai sipil (ASN)," kata Kapolres Lamongan AKBP Miko Indrayana usai kegiatan, Sabtu (10/7/2021).

Miko mengatakan, doa bersama dan mengheningkan cipta ini juga untuk mendukung serta mensukseskan PPKM Darurat yang masih berlangsung hingga 20 Juli mendatang. Doa yang dipanjatkan adalah doa untuk seluruh elemen masyarakat agar terbebas dari virus COVID-19.

"Selain melakukan mengheningkan cipta, petugas gabungan juga tetap intens mensosialisasikan penegakan protokol kesehatan (prokes). Termasuk tetap menggelar operasi yustisi terkait dengan pelaksanaan PPKM darurat. Memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan pakai sabun di air mengalir, mengurangi mobilitas, termasuk harus menghindari kerumunan," imbuhnya.

Lebih jauh Miko menambahkan, PPKM Darurat ini harus didukung oleh semua lapisan masyarakat agar penyebaran COVID-19 bisa dikendalikan. "Saya akan tindak tegas siapa pun yang menghalangi pelaksanaan PPKM Darurat," pungkasnya.

Di Bondowoso, pengendara di sejumlah ruas jalan juga mendadak menghentikan kendaraannya. Mereka mengheningkan cipta sejenak untuk Indonesia. Mengheningkan cipta selama 60 detik itu dilakukan sebagai doa atas kondisi Indonesia, dengan tajuk #PrayForIndonesia.

"Mengheningkan cipta untuk Indonesia kami lakukan sebagaimana seruan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas," kata Kapolres Bondowoso, Herman Priyanto yang juga turun ke jalan memimpin mengheningkan cipta.

Gerakan Mengheningkan Cipta Indonesia di Bondowoso/ Foto: Chuk Shatu Widarsha

Intinya, sambung mantan Kasat Shabara Polrestabes Surabaya ini, doa ini dilakukan untuk mengajak masyarakat mendoakan hal terbaik bagi warga maupun petugas yang meninggal karena COVID-19. Juga agar Indonesia segera bebas dari pandemi.

"Mari kita heningkan cipta selama 60 detik. Hentikan sejenak segala aktivitas, mendoakan yang terbaik untuk para nakes, relawan, masyarakat dan semua yang telah mendahului kita," ujar Herman.

Mengheningkan cipta untuk Indonesia tersebut juga untuk merenung diri. Agar ke depan lebih dapat menjaga protokol kesehatan ketat. Karena pandemi COVID-19 makin tak menentu.

Pantauan di lapangan, mengheningkan cipta tersebut sengaja dilakukan dengan mengajak pengguna jalan untuk meluangkan waktu sejenak. Dengan cara berhenti dan berdoa selama 60 menit.

Khususnya ketika traffic light sedang merah. Setelah lampu hijau menyala, mereka melanjutkan kembali perjalanannya.


(sun/bdh)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork