Kematian Warga Terpapar COVID-19 Tinggi, Ini Langkah Wali Kota Malang

Muhammad Aminudin - detikNews
Jumat, 09 Jul 2021 18:48 WIB
Ilustrasi (Foto: Edi Wahyono/detikcom)
Malang - Angka kematian pasien COVID-19 di Kota Malang terbilang tinggi. Apalagi sebagian telah menjalani isolasi mandiri (Isoman). Pemkot Malang menyiapkan skenario untuk menekan laju penambahan kasus. Di antaranya penutupan akses masuk Kota Malang selama PPKM darurat, membuat rumah isolasi di setiap kecamatan.

Wali Kota Malang, Sutiaji mengatakan, disiplin masyarakat untuk patuh protokol kesehatan dan melaksanakan 5 M menjadi kunci utama dalam menekan angka kasus COVID-19 di Kota Malang.

"Ini bukan kejadian biasa, tetapi sudah luar biasa. Maka saya hanya minta satu saja, yakni manut (patuh) terhadap peraturan dan disiplin protokol kesehatan. Ini menyangkut nyawa, dan saya minta masyarakat bisa menahan diri," ujar Sutiaji kepada detikcom, Jumat (9/7/2021).

Sutiaji mengaku, penutupan akses masuk Kota Malang selama PPKM darurat di beberapa titik, juga menjadi upaya mencegah mobilitas warga. Selain nantinya mendirikan rumah isolasi di setiap kecamatan, untuk menampung warga yang terpapar COVID-19. Langkah ini, dikarenakan rumah sakit rujukan sudah penuh, dan agar masyarakat bisa tertangani.

Baca juga: Puluhan Pasien Terpapar COVID-19 Meninggal di Kota Malang, Sebagian Isoman

"Penyekatan di beberapa titik, seperti di Karanglo sebagai upaya mencegah mobilitas warga. Rumah isolasi dengan memanfaatkan gedung sekolah akan dibuat di masing-masing kecamatan, supaya masyarakat bisa tertangani. Karena rumah sakit sudah over kapasitasnya," beber Sutiaji.

Skenario lain tengah dilakukan Pemkot Malang adalah memperkuat PPKM mikro. Stimulan untuk RT/RW sebagai ujung tombak PPKM mikro digelontorkan, nilainya mencapai Rp 2,4 miliar.

"Bantuan untuk RT/RW kita berikan, totalnya Rp 2,4 miliar. Untuk mendukung penguatan PPKM mikro," kata Sutiaji.

Upaya penyekatan di tingkat kelurahan hingga level bawah, lanjut Sutiaji, akan diberlakukan. Skenario ini mirip dengan saat pelaksanaan PSBB.

"Bisa nanti, one gate diterapkan di tingkat kelurahan sampai level bawah. Untuk mendisiplinkan warga untuk taat protokol kesehatan dan 5 M," ujar Sutiaji.


(fat/fat)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork