Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta meminta masyarakat tidak mencari cela melalui jalur tikus. Dengan nada marah, ia meminta warga patuh terhadap aturan selama dua pekan ke depan.
"Nanti ada beberapa titik kami evaluasi, kalau perlu akan kami tambah penyekatannya. Jalur tikus memang ada, saya minta masyarakat jangan berperilaku seperti itu. Ini aturan bukan untuk kucing-kucingan juga," ujar Nico di lokasi penyekatan Bunderan Waru, Rabu (7/7/2021).
Nico menjelaskan, aturan PPKM Darurat sudah jelas, membatasi mobilitas warga. Apalagi, kasus COVID-19 di Jatim khususnya di Kota Surabaya sedang naik.
"Ini aturan untuk menyelamatkan. Satu minggu, dua minggu tolong di rumah, meneng disek (diam dulu) di rumah, lihat situasi, ikuti aturan dulu. Ini akan membaik kalau masyarakat patuh. Toh tidak selamanya ditutup terus (jalur Bundaran Waru). Tolong 1-2 minggu di rumah, tolong laksanakan," imbuhnya.
Nico juga menambahkan, penutupan Bundaran Waru arah Surabaya digelar setelah pihaknya melakukan evaluasi. Nantinya, polisi akan berencana menambah penyekatan di sejumlah titik.
"Kami evaluasi kemarin, mulai hari ini, bahkan bukan hanya di sini yang tutup total, hampir di semua titik masuk (Kota Surabaya) akan kita evaluasi, akan kita tutup total," imbuhnya.
"Namun sekali lagi, seluruh pekerja wajib melengkapi surat izin dari kantornya yang sektor esensial dan critical. Jadi untuk di luar itu, semua tutup dulu. Pengusaha sampaikan ke karyawan, bilang ke Bhabinkamtibmas, Babinsa bahwa karyawannya kerja di sini, ambil swab antigen dulu karyawannya. Kalau ga gitu gak bisa masuk," pungkas Nico.
Simak juga 'Vaksinasi Covid-19 Bikin Jalan Macet, Walkot Surabaya Ikut Atur Lalin':
(sun/bdh)