Dari pantauan detikcom di lapangan sejak pukul 07.00 WIB hingga 08.00 WIB terjadi kemacetan sekitar 500 meter. Sebab, jam-jam tersebut kerap hilir mudik orang-orang yang berangkat bekerja. Kemacetan didominasi pemotor. Sebagian dari mereka terlihat perang klakson dengan pengendara lain yang berusaha mendahului.
Penyekatan ini lebih 250 personel dikerahkan mengatur lalu lintas dan menyaring pengguna jalan selain plat L dan W.
Kasatlantas Polrestabes Surabaya, AKBP Teddy Chandra mengatakan saat pagi hari, terlebih jam kerja memang ada peningkatan kendaraan. Sebab, beberapa bekerja masuk di kategori esensial.
"Ini kan pagi hari ada peningkatan volume kendaraan, karena memang ada aktivitas bekerja, karena masih ada kategori esensial bekerja di kantor," kata Teddy kepada detikcom di lokasi, Selasa (6/7/2021).
Diketahui Bundaran Waru, jelas dia, merupakan akses pintu masuk pekerja dari luar Surabaya.
Baca juga: Wanti-wanti bagi Perusahaan Bila Paksa Karyawan Ngantor saat Pandemi |
"Pintu utama aksesnya lewat jalan ini, setiap pagi jam 6 sampai 9 jelas volume kendaraan terjadi peningkatan, setelah itu lancar" ujarnya.
Pihaknya pun melakukan pola buka tutup. Seperti di Medaeng, Bungurasih dan Sidoarjo. Hal ini tidak menimbulkan kemacetan yang panjang.
"Mengarahkan supaya di sini kendaraan sudah terbagi, 2 lajur roda dan 2 jalur roda empat. Dari ujung (Pintu masuk sebelum masuk check point) sudah diarahkan. Ini kan check point pasti ada pemeriksaan, pasti ada timbul antrean," jelasnya.
Dia menjelaskan hari ketiga masih ada kendaraan yang diputar balik meski jauh berkurang dibanding hari pertama PPKM Darurat di Surabaya. Hari pertama PPKM Darurat banyak pengendara dengan tujuan yang tidak jelas, namun hari ini didominasi pekerja.
"Masih ada yang diputarbalikkan, tapi banyak menurun dibanding hari pertama," pungkasnya.
Lihat juga Video: Polisi: Laporkan, Jika Pimpinan Perusahaan Non-esensial Paksa Ngantor
(fat/fat)