Selama Sepekan 3 RS di Surabaya Lockdown, Gegara Nakes COVID-19 Hingga Overload

Hilda Meilisa - detikNews
Minggu, 04 Jul 2021 09:51 WIB
RS William Booth yang lockdown karena banyak nakesnya terpapar COVID-19 (Foto: Esti Widiyana)
Surabaya -

Dalam pekan ini, ada tiga rumah sakit di Surabaya yang lockdown atau tutup sementara. Hal ini karena banyaknya tenaga kesehatan (nakes) di RS tersebut yang terpapar COVID-19 hingga kapasitas RS yang overload.

Tiga RS di Surabaya yang lockdown yakni RS William Booth, RSI Jemursari, dan RS RKZ Surabaya.

Pada Selasa (29/6), beredar surat RS William Booth yang mengajukan lockdown ke Dinkes Surabaya. Dari surat yang beredar, ada 24 karyawan RS William Booth yang terpapar COVID-19. 15 di antaranya dirawat di RS William Booth, 2 di RS Lapangan, sisanya isoman. Ada 9 dari 15 karyawan dirawat di IGD, sebab ruang isolasi telah penuh dengan 16 pasien COVID-19.

Surat yang beredar bernomor 1999/RSWB/DIR/VI/2021 ini ditujukan kepada Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya, Febria Rachmanita dan ditandatangani oleh Direktur RS William Booth dr T. B Rijantono DFM.

Surat permohonan RS William Booth meminta izin untuk lockdown dibenarkan Dinas Kesehatan Surabaya. Dinkes menyebut lockdown diminta karena nakesnya terpapar COVID-19.

"Iya (tutup), karena terpapar perawatnya," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya Febria Rachmanita kepada wartawan, Selasa (29/6/2021).

Namun, Fenny, sapaan akrabnya, belum mengetahui jumlah pasti berapa nakes RS William Booth yang terpapar COVID-19. Fenny mengaku baru mendapatkan kabar tersebut.

RS Katolik St. Vincentius a Paulo (RKZ) yang juga lockdown/Foto: Esti Widiyana

"Saya belum cek yang kena berapa orang. Barusan dapat kabar," jelasnya.

Pada Jumat (2/7), RS Katolik St. Vincentius a Paulo (RKZ) Surabaya menutup sementara IGD karena overload. Akibatnya, RS di Jalan Diponegoro 51 itu tidak bisa menerima pasien. Sebab, fasilitas dan SDM tidak memungkinkan.

Hal itu pun dibenarkan Kabid Hospital Development and Relation RKZ Surabaya, dr Agung K. Saputra MARS. Ia mengatakan belum tahu sampai kapan IGD ditutup.

"IGD RKZ sedang tidak terima pasien COVID-19. Selain pasien COVID-19, kita masih tetap menerima. Kalau pasien COVID-19 sudah tidak bisa terima lagi," kata Agung, Sabtu (3/7/2021).

"Ketentuan ini berlaku sampai ada perubahan situasi yang akan diberitahukan selanjutnya," tambahnya.

Agung mengatakan penutupan IGD ini karena kapasitas sudah overload. Ia berjanji bila kondisi normal, pihaknya akan memberikan informasi lanjutan. "Seperti fasyankes yang lain. Saat ini ada nakes kami yang terpapar," ujarnya.

Simak video Hari Pertama PPKM Darurat, Penyekatan CITO Surabaya Macet 1,5 Km':






(hil/iwd)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork