Gunungkidul Sekarang Punya 5 Gunung Api Purba, Mana Saja?

Gunungkidul Sekarang Punya 5 Gunung Api Purba, Mana Saja?

Pradito Rida Pertana - detikNews
Rabu, 19 Jan 2022 13:17 WIB
Obyek wisata Gunungapi Purba Nglanggeran, Patuk, Gunungkidul, (30/12/2018)
Objek wisata Gunung Api Purba Nglanggeran. Foto: Pradito Rida Pertana/detikcom
Gunungkidul -

Penemuan bekas gunung api purba di objek wisata Watu Gendong, Kalurahan Beji, Kapanewon Ngawen, menambah jumlah gunung api purba di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Sekarang, total ada 5 gunung api purba di Bumi Handayani.

"Dengan yang kemarin (Watu Gendong), sementara ini iya (ada lima gunung api purba di Gunungkidul)," kata Koordinator Georesearch Plosodoyong Camp Field, Priharjo Sanyoto, saat dihubungi wartawan, Rabu (19/1/2022).

Perlu diketahui, 4 gunung api purba sebelumnya meliputi Gunung Api Purba Nglanggeran di Kalurahan Nglanggeran dan Gunung Ireng di Kalurahan Pengkok, keduanya berada di Kapanewon Patuk.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selanjutnya, ada Gunung Gentong di Kalurahan Ngalang, Kapanewon Gedangsari, dan Gunung Batur di bibir Pantai Kalurahan Balong, Kapanewon Girisubo.

"Untuk gunung api purba paling baru di kawasan wisata Watu Gendong di Kalurahan Beji (Kapanewon) Ngawen," ucap Priharjo.

ADVERTISEMENT

Lebih lanjut, Priharjo menyebut 5 gunung api purba itu memiliki karakteristik yang berbeda meski beberapa gunung lokasinya berdekatan. Sedangkan perkiraan umur gunung api purba di Gunungkidul hampir sama, yaitu 35 juta tahun sampai 16 juta tahun yang lalu.

"Gunung Ireng bukan hasil produksi Gunung Api Purba Nglanggeran meski umurnya sama. Lalu untuk Gunung Gentong di Gedangsari bukan muntahan dari Nglanggeran meski umurnya sama," ujarnya.

Priharjo menambahkan, dari 5 gunung api purba itu, baru Gunung Ireng yang lengkap penelitiannya. Sedangkan untuk 4 gunung purba lainnya masih diteliti lebih lanjut untuk mendekati perkiraan umur.

"Sebab dalam penelitian geologi juga diperlukan penelitian laboratorium lanjutan," kata Priharjo.

Sebelumnya, tim geologi yang dikoordinasi Georesearch Plosodoyong Field Camp berhasil menemukan bekas gunung api purba di objek wisata Watu Gendong Kalurahan Beji, Kapanewon Ngawen. Temuan itu diperkirakan berusia sekitar 35 juta tahun.

Selengkapnya di halaman selanjutnya.

Koordinator Georesearch Plosodoyong Field Camp Priharjo Sanyoto menjelaskan, kehadiran pihaknya untuk mengkaji secara ilmiah asal-usul lokasi Watu Gendong. Sehingga tidak berdasarkan cerita yang berkembang di masyarakat selama ini.

Upaya kajian ilmiah itu melibatkan sejumlah peneliti dari berbagai wilayah seperti Sragen Jawa Tengah hingga Aceh. Menurutnya, penelitian itu dimulai sejak 2016 namun sempat terhenti dan sekarang dilanjutkan.

Hasil sementara penelitian itu menyebut situs Watu Gedong menjadi salah satu peninggalan aliran piroklastik berupa struktur bebatuan. Selain itu, ada juga peninggalan lain berupa lava berlapis yang berada di aliran sungai tak jauh dari situs yang sekarang dikembangkan menjadi destinasi wisata.

"Hasil kajian awal, ada bekas gunung api purba pada masa oligosen dengan usia sekitar 35 juta tahun yang lalu. Yang jelas letak gunung ini pada waktu masih aktif berada di dalam laut," kata Priharjo.

Untuk memastikan hal itu, pihaknya masih terus melakukan penelitian hingga bulan depan. Apalagi, hingga sekarang tim peneliti belum menemukan fosil.

"Penelitian diperkirakan selesai pada akhir Februari," ujarnya.

Halaman 2 dari 2
(dil/rih)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads