Sederet Respons Gibran Saat Dilaporkan ke KPK

Terpopuler Sepekan

Sederet Respons Gibran Saat Dilaporkan ke KPK

Bayu Ardi Isnanto - detikNews
Sabtu, 15 Jan 2022 11:56 WIB
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming. Foto: Ari Purnomo/detikcom
Solo -

Dua putra Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep dilaporkan ke KPK oleh dosen UNJ Ubedillah Badrun. Beberapa kali Gibran memberi respons atas laporan itu, bahkan Ketua DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo ikut memberi pesan.

Dalam laporannya ke KPK, Senin (10/1) lalu, Ubedillah menyebut adanya perusahaan PT BMH yang dimiliki grup bisnis PT SM terjerat kasus kebakaran hutan tetapi kasusnya tidak jelas penanganannya.

Lantas, di sisi lain, grup bisnis itu disebut Ubedillah telah mengucurkan investasi ke perusahaan yang dimiliki Kaesang dan Gibran. Ubedillah pun mengaitkan antara urusan bisnis itu dengan perkara perusahaan yang pengusutan hukumnya tidak jelas karena adanya konflik kepentingan atau conflict of interest.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, dia mengaitkan dengan sosok yang berkaitan dengan grup bisnis itu yang menjadi duta besar RI.

Hari itu juga, Gibran dimintai konfirmasi terkait laporan Ubedillah tersebut. Namun Gibran masih belum mengetahui adanya laporan tersebut.

ADVERTISEMENT

"Apa kesalahannya? Korupsi apa? Kebakaran hutan? Nanti tanya Kaesang," kata Gibran kepada wartawan di Markas Korem 074/Warastratama, Solo, Senin (10/1/2022).

Gibran juga mempersilakan pelapor untuk menunjukkan bukti-buktinya. Putra sulung Presiden Joko Widodo itu sekali lagi menegaskan dirinya siap diperiksa KPK.

"Cek aja. Kalau ada yang salah dipanggil. Salahnya apa ya dibuktikan saja," ujarnya.

Gibran siap ditangkap

Hari berikutnya, Gibran kembali memberikan tanggapan. Dia mengaku sudah berkomunikasi dengan Kaesang terkait adanya laporan itu. Meski demikian, Gibran tidak menjelaskan secara rinci hasil komunikasi dengan adik bungsunya itu.

"Uwis (sudah berkomunikasi)," kata Gibran singkat saat ditemui wartawan di Balai Kota Solo, Selasa (11/1/2022).

Gibran kembali menegaskan dirinya siap untuk diperiksa KPK. Bahkan, dia juga siap ditangkap jika dia memang terbukti bersalah.

"Laporannya sudah masuk kan? Dicek saja. Nek aku salah, cekelen (kalau aku salah, tangkap) aku detik ini juga," tegasnya.

Baca halaman berikutnya

Lihat Video: Ubedillah Dipolisikan JoMan Buntut Laporkan Gibran-Kaesang ke KPK

[Gambas:Video 20detik]



Gibran tak ingin lapor balik

Ditanya soal kemungkinan akan melaporkan balik, Gibran belum memiliki rencana itu.

"Lha ngapa lapor balik (kenapa harus lapor balik)? Kan sudah dilaporkan, dibuktikan dulu. Kalau saya salah, tangkap saja," kata Gibran di Balai Kota Solo, Selasa (11/1/2022).

Namun rupanya justru Relawan Jokowi Mania (JoMan) yang melaporkan Ubedillah Badrun ke kepolisian. Dosen UNJ itu dianggap menebar fitnah dan manipulasi laporan.

Gibran minta relawan tak usah lapor

Gibran pun menanggapi rencana relawan JoMan melaporkan balik dosen UNJ Ubedillah Badrun. Gibran meminta JoMan mengurungkan niatnya.

"Tekne wae (biarkan saja). (Ubedillah Badrun) Lapor tidak ada buktinya kok, tidak usah laporkan balik. Saya tidak merasa tercemar," kata Gibran di RSUD Ibu Fatmawati Soekarno, Banjarsari, Solo, Jumat (14/1/2022).

Menurutnya lebih baik untuk fokus bekerja daripada mengurusi pelaporan tersebut. Gibran juga menegaskan tidak menyiapkan langkah hukum untuk melawan Ubedillah Badrun.

"Fokus nyambut gawe (bekerja), tidak menyiapkan langkah selanjutnya, koyo ra duwe gawean wae (seperti nggak punya kerjaan saja), sibuk," ujar politisi PDIP itu.

Saran FX Rudy

Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo meminta Gibran Rakabuming Raka tetap bersikap tenang menanggapi pelaporan di KPK. Namun jika nanti terbukti tidak bersalah, Gibran bisa melaporkan balik Ubedillah Badrun ke kepolisian.

"Bisa menuntut pencemaran nama baik. Namun tetap menunggu rilis dari KPK. Jangan bergerak sebelum KPK menyampaikan hasil verifikasi. Harus tenang," kata Rudy kepada wartawan di kediamannya, Pucangsawit, Jebres, Solo, Selasa (11/1/2022).

Rudy menilai kejadian ini adalah hal biasa ketika seseorang sudah terjun di bidang politik. Apalagi Gibran dan Kaesang adalah putra Presiden Joko Widodo.

"Semakin tinggi seseorang, terpaan angin pasti semakin kencang. Ini dinamika politik. Tentu sebagai putra presiden, melangkah saja pasti banyak yang menyorot, memang harus berhati-hati," ujar dia.

Rudy juga mengingatkan kepada pelapor agar tidak sembarangan lapor, karena menyangkut nama baik seseorang. Kepada KPK, Rudy meminta untuk menyampaikan hasil penyelidikan secara transparan.

"Pelapor harus punya data, jangan mengada-ada, apalagi hanya atas dasar kebencian. KPK pun harus memverifikasi laporan itu dan menyampaikan ke publik secara transparan," pungkasnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads