Gegara ponselnya rusak, Wahyudi (18) yang sedang kecanduan game online tega menghabisi nyawa R, bocah 9 tahun yang tak lain adik sepupunya sendiri. Kasus pembunuhan itu terungkap setelah warga menemukan mayat R di tebing hutan blok lemah putih wilayah Desa Wanareja, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara, Senin pagi (10/1).
Motif pembunuhan itu sederhana, Wahyudi hanya ingin menguasai ponsel milik korban. Ponsel milik pelaku sedang rusak sehingga kegemarannya bermain game online tidak terlampiaskan yang membuatnya bermata gelap.
Rencana pembunuhan itu pun disusun. Dua pekan sebelumnya, Wahyudi sudah menyiapkan golok di hutan, tempat yang dia pilih untuk mewujudkan niat jahatnya. Dikenal sebagai pencari burung, Wahyudi tentu mahfum akan medan hutan yang hanya berjarak sekitar 3 kilometer dari pemukiman itu.
Setelah itu, Wahyudi mengajak korban pergi naik sepeda motor dengan alasan mau memancing.
"Awalnya (Wahyudi) mengajak memancing, tetapi di tengah jalan tersangka bilang ke korban tidak usah mancing. Jadi sesampai musala, sepeda motor ditinggal, tersangka dan korban jalan kaki ke hutan," kata Kapolres Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto, Selasa (12/1).
Sesampainya di hutan, Wahyudi berusaha membunuh korban dengan mencekiknya hingga pingsan. Karena korban masih bernapas, Wahyudi pun berkali-kali memukul kepala dan tengkuk korban dengan golok yang telah dia siapkan.
Untuk menghilangkan jejak, Wahyudi menutupi tubuh korban dengan daun. Sedangkan goloknya dia buang sekitar 10 meter dari lokasi kejadian. Kemudian, Wahyudi pulang lalu ke sawah membantu ibunya yang bekerja sebagai petani. Sepulang dari sawah, dia masih bisa tidur.
Namun, sematang apapun rencananya, Wahyudi bukanlah pembunuh yang berpengalaman. Dia rupanya lupa pada sandal dan jajanan korban yang tercecer di hutan. Berkat sandal dan jajanan itulah warga menemukan mayat R yang dikabarkan hilang sejak Minggu (9/1).
Berlanjut ke halaman berikutnya
(dil/ahr)