KPAI Dorong PTM 100% Ditinjau Ulang karena Omicron, Ganjar: Setuju..!

KPAI Dorong PTM 100% Ditinjau Ulang karena Omicron, Ganjar: Setuju..!

Angling Adhitya Purbaya - detikNews
Kamis, 06 Jan 2022 13:47 WIB
Ganjar Pranowo
Ganjar Pranowo (Foto: Dok. Pemprov Jateng)
Semarang -

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mendorong agar aturan pembelajaran tatap muka (PTM) digelar 100% ditinjau ulang karena berisiko meningkatnya kasus COVID-19 varian Omicron. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo setuju soal itu dan memberikan usulan.

"Saya setuju kita review, minimal yang di Jateng juga kita review. Jangankan yang level SD, yang level SMA saja kemarin saya lihat itu duduknya, yang sudah 100 persen dan mulai pagi sampai jam 12.00, itu duduknya mepet. Saya masih mentolerir yang 100 persen tapi dua shift maka menurut saya 100 persen dua shift itu cara yang paling bagus," kata Ganjar saat meninjau vaksinasi anak di Kapal Perang KRI Surabaya-591, Semarang, Kamis (6/1/2022).

Untuk tingkat SD dan SMP yang jadi kewenangan pemerintah kabupaten dan kota, lanjut Ganjar, diharapkan juga menggunakan dua shift untuk PTM 100 persen. Percepatan vaksin anak juga diharapkan bisa dikebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Nah untuk SD, saran saya kita mesti hati-hati betul dan saran saya 100 persennya itu dua shift. Karena khusus yang SD apalagi yang usia 6-11 tahun termasuk TK tentu saja kalau mereka mau masuk saya terus terang saya juga ikut waswas karena belum divaksin. Kenapa sekarang kita genjot vaksinnya untuk anak usia-usia itu? Agar kita bisa memproteksi," jelas Ganjar.

"Tapi kemarin juga saya minta seluruh yang ada di Jateng untuk evaluasi model 100 persennya pakai dua shift luwih apik (lebih baik). Lebih baik gurunya yang ngalah daripada dipaksakan dan disiplinnya kurang," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Sementara itu dari evaluasi sementara, Ganjar menyebut belum ada lagi penularan Corona di sekolah. Namun ia sempat mendapati kurangnya disiplin protokol kesehatan termasuk di tenaga pengajarnya. Maka Ganjar juga masih membuka pilihan bagi orang tuanya yang belum memperbolehkan anaknya untuk ikut PTM.

"Saya masih mengizinkan kalau ada orang tua yang tidak mengizinkan. 'Tidak, saya belum yakin anak saya mau sekolah, dia tetap di rumah,' silakan," katanya.

Selengkapnya di halaman selanjutnya.

Kemudian Ganjar juga menjelaskan untuk tingkat SMA dan SMK yang jadi wewenang Pemprov Jateng, per tanggal 3 Januari 2022 lalu ada 11,11 persen dari total 2.628 sekolah yang melaksanakan PTM 100 persen.

"Dari 2.628 satuan pendidikan ini sebanyak 292 jadi 11,11 persen. Dan jika berdasarkan total siswa ini jumlahnya 164.521 atau kurang lebih 13,3 persen dari total seluruh siswa, total seluruh siswa itu kira-kira 1,2 juta. Dari sisi varian pengaturan jamnya, jam mengajar maksud saya, dalam setiap harinya masih ada varian-variannya, ada yang 1 jam pelajaran 30 menit ada yang 45 menit. Jadi ini 45 menit sudah digas pol ini," jelas Ganjar.

Diberitakan sebelumnya, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mendorong agar aturan pembelajaran tatap muka (PTM) digelar 100% dapat ditinjau ulang. Sebab, kasus virus Corona varian Omicron di Tanah Air yang terus meningkat.

"KPAI mendorong Kemendikbud-Ristek, Kementerian Agama dan dinas-dinas pendidikan di seluruh Indonesia untuk mempertimbangkan kembali menggelar PTM 100 persen, dengan kapasitas siswa di kelas 100 persen, dan masuk sekolah 100 persen atau 5 hari sekolah dengan 6 jam pelajaran per hari," kata Komisioner KPAI Retno Listyarti, kepada wartawan, Selasa (4/1).

"Hal ini dengan mempertimbangkan meningkatnya kasus Omicron di Indonesia dan masyarakat baru usai liburan Natal dan tahun baru, setidaknya tunggulah minimal sampai 14 hari usai liburan akhir tahun," tambahnya.

KPAI juga ingin agar PTM bagi siswa TK dan SD ditunda sebelum peserta didiknya diberikan vaksinasi lengkap. Hal itu demi menjamin pemenuhan hak hidup dan hak sehat bagi anak-anak Indonesia saat PTM digelar.

"KPAI mendorong sekolah-sekolah yang saat kepulangan siswa terjadi penumpukan maka perlu melakukan evaluasi SOP terkait kepulangan siswa. Juga perlu berkomunikasi dengan para orang tua siswa yang menjemput," ucapnya.

Halaman 2 dari 2
(rih/rih)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads