4 Fakta Patung Naga Bandara YIA yang Disoal Politisi Partai Ummat

Round-Up

4 Fakta Patung Naga Bandara YIA yang Disoal Politisi Partai Ummat

Jalu Rahman Dewantara - detikNews
Jumat, 31 Des 2021 07:49 WIB
Kulon Progo -

Politikus Partai Ummat Mustofa Nahrawardaya menyoroti patung naga yang ada di Bandara Yogyakarta International Airport (YIA) Kulon Progo, DIY. Berikut fakta-fakta yang dirangkum detikcom.


Pertanyakan pemilihan naga

Melalui akun Twitternya, @TofaTofa_id, Mustofa mempertanyakan pemilihan Naga sebagai wujud patung tersebut.

"Pemandangan baru di Yogyakarta Internasional Airport (YIA) hari ini, Kamis (30/12/2021). Masih gresss...patung naga raksasa di pintu keluar Bandara. Kenapa bukan Patung Garuda atau Patung Pahlawan yg dipasang di sini? Ada temen di Yogyakarta tahu?," tulis Mustofa seperti yang dilihat detikcom, Kamis (30/12).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Cuitan tersebut mendapat beragam tanggapan dari netizen. Salah satu akun berpendapat bahwa simbol naga menandakan bandara telah dijual ke pihak asing dalam hal ini China.

Adapula yang menyebut naga merupakan bagian dari cerita rakyat di Indonesia, seperti sosok Antaboga yang dipercaya menjaga Gunung Merapi. "Di cerita2 Indonesia juga ada naga lho. Contoh Antaboga yang berada di Gunung Merapi," tulis salah satu akun.

ADVERTISEMENT


Jadi lokasi spot foto

Patung naga yang dipertanyakan Mustofa itu berada persis di depan pintu keluar terminal kedatangan YIA. Patung berwarna hijau tua metalik ini memiliki tinggi hampir 2 meter, dengan panjang berkisar 2,5 meter dan lebar mencapai 1,5 meter.

Pantung ini berbentuk naga komplit dengan tanduk, gigi runcing dan lidah yang menjulur. Terdapat pula kaki dan tangan di tubuh patung tersebut.

Adapun posisi tubuh naga mengitar seperti ular di atas alas berwarna coklat. Di sekelilingnya itu, terlihat beberapa patung kecil berbentuk kapal kuno jaman dahulu.

Bentuknya yang unik membuat patung naga ini menarik pengunjung bandara YIA. Tak sedikit yang sejenak berhenti untuk berfoto dengan latar belakang patung itu.

"Unik sih patung ini, makanya tadi sekalian foto-foto," ujar Suratno (51) asal Gunung Kidul, kepada detikcom.

Suratno mengaku tidak tahu bahwa patung ini sedang jadi sorotan karena pemilihan bentuk naga. Ia pun menyatakan tak mempersoalkan hal itu, dan menganggap apapun bentuk tidak perlu dipermasalahkan.

"Kalau saya sih tidak masalah ya, karena yang penting adanya patung ini bisa membuat suasana bandara kian semarak. Nah kalau bisa sih ada juga tambahan patung lain seperti misalnya bentuk garuda dan pahlawan," ucapnya.


Upaya percantik bandara secara tematik

Setelah ramai diperbincangkan, Pelaksana Tugas Sementara (PTS) YIA, Agus Pandu Purnama pun buka suara. Ia mengatakan bahwa dihadirkannya patung naga ini merupakan bagian dari upaya mempercantik bandara.

Pihaknya telah bekerjasama dengan seniman dan kolektor seni di Yogyakarta dalam program ini. Ornamen semacam itu dipasang secara periodik dan akan diganti sewaktu-waktu menyesuaikan tema yang ingin diusung pihak bandara.

Sebelum naga, di lokasi yang sama juga pernah dipasang Kereta Kencana dan Pedati atau gerobak sapi. Masih di sekitar bandara, juga terdapat ornamen lain seperti 28 unit mobil klasik yang telah dilukis oleh para seniman pilihan.

"Terkait dengan patung naga, yang sekarang ada di (terminal) kedatangan, sebelumnya kita lihat bahwa ada kereta kencana dan ini merupakan kolektor pribadi. Lalu diganti gerobak sapi atau pedati karya Nasirun, seniman asal Yogyakarta. Sehingga seluruh yang ditampilkan dalam bandara ini memang kita buat sesuatu yang beda setiap saat, jadi tidak permanen," kata Pandu saat ditemui detikcom di Gedung Administrasi Bandara YIA, Kamis (30/12).

"Pada November lalu, kami juga hadirkan patung-patung pahlawan untuk memperingati hari Pahlawan, jadi ya ini memang tematik," sambungnya.


Selanjutnya: namanya adalah Patung Naga Jalur Sutra...

Harapan bangkit di tengah pandemi

Di samping untuk hiasan, dihadirkannya patung ini juga memiliki makna tersendiri.

Patung yang diberi nama Patung Naga Jalur Sutra karya seniman Tri Suharyanto ini menggambarkan kekuatan maritim bangsa timur khususnya bangsa Indonesia yang dulu mampu menjelajah pelosok bumi. Itu digambarkan dari adanya patung-patung kecil berbentuk kapal yang berada di sekeliling sosok naga.

"Kekuatan itulah yang ingin coba kami tampilkan. Karena dalam dua tahun terakhir ini terus terang kami di aviasi boleh dibilang tidak baik-baik saja dengan adanya pandemi. Nah 2022 kami harap ada kekuatan, terlebih naga di sini adalah lambang kekuatan, dan jaman dulu maritim kita sudah bisa menjelajah dunia (penggambaran patung kapal mini)," ucap Pandu.

"Barang kali dengan adanya patung ini bisa menginspirasi seluruh masyarakat bahwa kita harus kuat di 2022 dan Yogyakarta khususnya, YIA disiapkan untuk G20 sehingga internasional nantinya bisa direct flight ke Yogyakarta," sambungnya.

Pandu mengatakan 2022 diharapkan bisa jadi momentum kebangkitan masyarakat Indonesia setelah terpuruk imbas pandemi COVID-19. Kebangkitan itu digambarkan lewat patung naga jalur sutera tersebut.

"2022 momentum kita bangkit. Saya ingin lewat patung naga ini menjadi momentum kita semua jadi semangat menghadapi masa depan yang positif, dan saya yakin 2022 jadi masa kebangkitan kita," ucapnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads