Ramai Tagar YogyaTidakAman, Walkot Minta Ortu Larang Anak Keluar Malam

Ramai Tagar YogyaTidakAman, Walkot Minta Ortu Larang Anak Keluar Malam

Heri Susanto - detikNews
Selasa, 28 Des 2021 17:32 WIB
Wali Kota Yogyakarta, Haryadi Suyuti seusai acara syawalan di Pemkot Yogya, Kamis (21/6/2018)
Wali Kota Yogyakarta, Haryadi Suyuti. Foto diambil sebelum pandemi Corona. (dok detikcom)
Yogyakarta -

Tagar #YogyaTidakAman dan #SriSultanYogyaDaruratKlithih menggema di Twitter. Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti memastikan melawan klitih atau kejahatan jalanan dan meminta anak tidak dibiarkan keluar malam hari.

"Klitih harus kita lawan, bagaimana? Ya pelaku yang sudah ada korban harus dihukum setimpal agar ada efek jera. Kemudian, orang tua kalau anaknya jam 00.00 WIB malam belum pulang ya dicari, punya anak jangan keluar malam," kata Haryadi saat diwawancarai di Kantor DPRD Kota Yogyakarta, Selasa (28/12/2021).

Haryadi mengatakan pihaknya bersama dengan forkopimda terus mengintensifkan patroli. Tiap malam petugas gabungan dari Satpol PP, TNI, dan polisi aktif melakukan patroli.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Titik-titik mana saja yang sering menjadi sasaran klitih sudah terpetakan. Petugas gabungan juga aktif melakukan patroli tidak hanya di malam utama," imbuhnya.

Dia menyebut penanganan klitih tak hanya sebatas patroli saja. Pihaknya juga mengaktifkan keamanan di tingkat RT-RW, dan kampung.

ADVERTISEMENT

"Keamanan tingkat kampung ini sudah diaktifkan untuk memantau pergerakan anak-anak yang berpeluang menjadi kitih atau sudah melakukan klitih," jelasnya.

Haryadi mengatakan pemetaan keamanan di tingkat hulu dinilai efektif untuk mencegah klitih. Selain itu, anak-anak yang berpotensi menjadi pelaku klitih bisa dicegah dengan pendekatan komunikasi dengan orang tua atau pun keluarga.

"Ya kalau sudah kriminal atau terlanjur harus ada hukuman efek jera. Alasan mereka belum cukup umur tidak relevan karena tindakan mereka sudah cukup umur," katanya.

Dia menambahkan, pendampingan bagi pelaku juga menjadi prioritas Pemkot Yogyakarta. Oleh karena itu, Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Perlindungan Anak juga mendampingi para anak korban broken home.

"Anak-anak seperti ini mendapatkan penanganan lebih, agar mental mereka juga baik," jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, tagar #YogyaTidakAman menggema di media sosial Twitter. Selain tagar itu, ada bahasan lain yang diudarakan para netizen, yakni #SriSultanYogyaDaruratKlithih. Aksi kriminalitas klitih itulah penyebab utamanya.

Ditelusuri detikcom, Selasa (28/12), kejadian klitih kali ini menimpa seorang perempuan. Ia mengaku diserang pelaku klitih padahal masih saat kejadian masih terbilang sore hari.

Cerita berawal ketika ia dipepet pengendara motor yang tiba-tiba memegang tangannya. Ternyata, pelaku telah menggores lengannya menggunakan senjata tajam.

"Ini kejadiannya di UNDERPASS JAKAL yaaa, btw aku galiat plat atau ciri org karna gelap dan monmaap hujan2 dan mataku minus 3,5 jadi u know wht i mean muehehe but is okey kok. Dimanapun klen stay safe yaaaw," ungkap korban.

Utas dari korban klitih di atas langsung ramai disambut para netizen. Dua tagar atas kejadian ini pun langsung populer di media sosial Twitter.

"Naikkan tagar #SriSultanYogyaDaruratKlithih. Biar gubernur Yogya turun tangan. Berpuluh tahun masalah yg meresahkan masyarakat terjadi, byk korban jiwa, tp pemda tak melakukan tindakan yg jelas. #YogyaTidakAman," kata akun lainnya.

Lihat juga video 'Driver Ojol di Yogya Curi Sangkar Burung Alasannya Sepi Orderan':

[Gambas:Video 20detik]



(ams/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads