Mayat Wanita Misterius di Sungai Progo Bantul Ternyata Warga Sleman

Mayat Wanita Misterius di Sungai Progo Bantul Ternyata Warga Sleman

Pradito Rida Pertana - detikNews
Kamis, 23 Des 2021 16:56 WIB
Tim SAR gabungan saat melakukan evakuasi mayat di kawasan bendung Kamijoro, Kalurahan Triwidadi, Kapanewon Pajangan, Kabupaten Bantul, Kamis (23/12/2021).
Tim SAR gabungan evakuasi mayat di kawasan Bendung Kamijoro, Sungai Progo, Kabupaten Bantul, Kamis (23/12/2021). Foto: dok Basarnas Yogyakarta
Bantul -

Polisi berhasil mengidentifikasi mayat yang ditemukan di kawasan Bendung Kamijoro, tepatnya di Sungai Progo Kalurahan Triwidadi, Kapanewon Pajangan, Kabupaten Bantul. Mayat tersebut ternyata warga Kapanewon Seyegan, Kabupaten Sleman, yang dilaporkan hilang sejak Senin (20/12).

"Untuk mayat yang ditemukan di Sungai Progo tepatnya di bawah jembatan Kamijoro sudah diketahui identitasnya," kata Kapolsek Pajangan AKP Titik Esti Handayani kepada detikcom, Kamis (23/12/2021).

Titik menyebut mayat perempuan itu bernama Hari Mustopo alias Sadinem (84), warga Kandangan, Kalurahan Margodadi, Kapanewon Seyegan, Kabupaten Sleman. Dari keterangan yang diperoleh, Hari sudah dilaporkan hilang oleh keluarganya sejak Senin lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi mayat yang ditemukan adalah orang yang dilaporkan keluarganya hilang sejak hari Senin yang lalu di Sleman. Awalnya yang bersangkutan jalan-jalan pagi setelah salat Subuh di sekitar Kandangan dan tidak pulang-pulang," ujarnya.

Menurut Titik, saat ini jenazah sudah diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan.

ADVERTISEMENT

"Pihak keluarga tadi sudah RS (Bhayangkara Polda DIY) dan jenazah sudah diserahkan kepada pihak keluarga. Pihak keluarga juga sudah menerima dengan baik dan tidak ada tuntutan apapun di kemudian hari," ucapnya.

Diberitakan sebelumnya, sesosok mayat perempuan ditemukan mengapung di kawasan Bendung Kamijoro, Sungai Progo, Kalurahan Triwidadi, Kapanewon Pajangan, Kabupaten Bantul, sekitar pukul 06.00 WIB pagi tadi.

Kepala Kantor Basarnas Yogyakarta L Wahyu Efendi mengatakan kejadian berawal saat salah seorang warga mendapati sesosok manusia mengapung di sungai. Saksi kemudian melaporkan kejadian itu kepada tim SAR dan berlanjut dengan proses evakuasi.

"Untuk identitas jasadnya menunggu hasil autopsi dari dokpol RS Bhayangkara. Jadi sampai saat ini jasad berjenis kelamin perempuan masih kita sebut Mr. X," ujarnya kepada wartawan, Kamis (23/12) pagi.

(rih/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads