Kompleks Kantor Terpadu Pemkab Boyolali Ditutup Selama 10 Hari Nataru

Kompleks Kantor Terpadu Pemkab Boyolali Ditutup Selama 10 Hari Nataru

Ragil Ajiyanto - detikNews
Kamis, 16 Des 2021 17:12 WIB
Kepala Satpol PP Boyolali, Sunarno, Kamis (16/12/2021).
Kepala Satpol PP Boyolali, Sunarno, Kamis (16/12/2021). (Foto: Ragil Ajiyanto/detikcom)
Boyolali -

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali akan melakukan pembatasan-pembatasan terhadap aktivitas warga selama masa libur dan perayaan Natal hingga Tahun Baru (Nataru) nanti. Salah satunya menutup komplek Kantor Terpadu Pemkab Boyolali selama 10 hari.

"Boyolali khususnya di lingkup kantor terpadu itu kita tutup. Jadi portal kita tutup semua, mulai tanggal 24 (Desember 2021) sampai 2 Januari (2022), sesuai Instruksi Bupati," kata Kepala Satpol PP Boyolali, Sunarno, kepada para wartawan di kantor bupati, Kamis (16/12/2021).

Nantinya seluruh gerbang atau pintu masuk ke komplek kantor Pemkab Boyolali akan ditutup. Meski begitu, Satpol PP akan membuka pintu khusus untuk akses keluar masuk pegawai Pemkab Boyolali.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Nanti saya buka pintu khusus untuk yang ngantor. Untuk pelaku usaha sudah tidak bisa lagi, seperti yang jualan di pinggir-pinggir jalan (di kompleks kantor Pemkab), yang nggak bisa," jelas Sunarno.

Pihaknya sudah membuat surat pemberitahuan kepada para pelaku usaha terkait penutupan kompleks kantor Pemkab Boyolali saat Nataru tersebut. Termasuk ditujukan kepada pengelola hotel yang ada di kompleks ini, karena jalan tersebut di bawah kewenangan Pemkab.

ADVERTISEMENT

Penutupan kompleks kantor Pemkab ini untuk mengantisipasi terjadinya kerumunan saat Nataru nanti. Pasalnya, komplek kantor Pemkab Boyolali ini juga menjadi area publik. Setiap hari pada sore hari, terutama pada akhir pekan dikunjungi banyak warga.

Sunarno menyatakan pihaknya juga akan mem-backup petugas yang akan berjaga di Pos Pengamanan bersama Polres Boyolali dan instansi terkait lainnya. Petugas lainnya juga akan mobile atau berkeliling ke tempat-tempat keramaian, termasuk tempat wisata melakukan operasi yustisi.

"Ya, ada sembilan titik pariwisata di Boyolali, teman-teman akan kita sebar, kita mobile. Kita cek terutama penerapan prokes (protokol kesehatan), kalau ada keramaian akan kita bubarkan. Kita upayakan untuk memutus penyebaran virus Corona," ujarnya.

Diwawancara terpisah Sekretaris Daerah (Sekda) Boyolali, Masruri, mengatakan situasi keamanan jelang Nataru masih kondusif. Beberapa langkah antisipasi telah disiapkan, seperti pos pengamanan dengan check point swab antigen dan operasi yustisi. Swab antigen sampling tak hanya dilakukan pada check point rest area jalan tol, namun juga tempat keramaian lainnya.

"Kami sudah siapkan alat swab antigennya. Tinggal nanti pelaksanaannya," kata Masruri kepada wartawan, di gedung DPRD Boyolali, hari ini.

Masruri mengatakan pembatasan kegiatan masyarakat selama Nataru mengacu pada Inbup Bupati Boyolali. Pada malam pergantian tahun baru, sejumlah tempat umum akan ditutup. Tak hanya komplek kantor terpadu pemkab saja, namun juga tempat lainnya.

"Tidak ada perayaan malam tahun baru, tidak ada pesta kembang api di Boyolali," pungkas dia.

(sip/ams)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads