Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) meminta pihak sekolah tetap menggelar vaksinasi anak meski hari libur. Saat ini stok vaksin COVID-19 bagi anak cukup.
Kepala Dinas Kesehatan DIY Pembajun Setyaningastutie mengatakan, stok vaksin di DIY cukup untuk 2 kali dosis sehingga vaksinasi anak agar digenjot. Meski pada 24 Desember sampai 2 Januari anak-anak sekolah libur.
"Terus saja (vaksinasi) nanti biar sekolah yang atur bisa jadi mungkin diundang ke sekolah untuk dilakukan itu (vaksinasi). Harapan kami dengan teman-teman tetap di-push, kalau libur ya diundang di sekolah satu kelas, satu kelas. Kalau bisa memang semester depan sudah banyak yang divaksin," kata Pembajun di Kompleks Kepatihan, Kantor Gubernur DIY, Yogyakarta, Rabu (15/12/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apalagi, kata Pembajun, di DIY selama beberapa bulan terakhir banyak ditemukan kasus positif di kalangan pelajar. Dari mulai tingkat SD sampai SMA.
"Mudah-mudahan kekebalan bersama di tingkat SD bisa segera terbentuk. Agar tidak mengganggu proses belajar mengajar (tidak terulang klaster sekolah)," harapnya.
Pembajun menyebut, stok vaksin di DIY saat ini mencapai 775 ribu dosis. Sedangkan target anak yang divaksin sekitar 303 ribu sesuai dengan data pemerintah pusat.
"Kita sudah hitung, insyaallah jadi tadi misal kita pakai sasaran (pemerintah) pusat 303 ribu (anak usia 6-11 tahun) itu, sedangkan kita sendiri stok yang kita hitung kita punya sekitar 700 ribu tapi pastinya cukup," jelasnya.
"Nggak hanya Sinovac, kita juga pakai Coronavac jadi hitungannya kita itu kalau kisaran 303 ribu (anak) kita butuh 600 ribu (dosis untuk dua kali suntik), kita punya 775 ribu dosis," lanjutnya.
Untuk DIY, vaksinasi anak usia 6-11 tahun akan mulai Sabtu (18/12) di Wana Bhakti Yasa, kompleks GOR Amongrogo, Kota Yogyakarta. Sasaran pada vaksinasi awal tersebut adalah 1.000 anak, sedangkan total pendataan total ada 264 ribu anak usia 6-11 tahun di DIY.
"Kalau menyampaikan data, Kemenkes sasaran di 303 ribu anak 6-11 tahun tapi memang dari Dinas Disdikpora sendiri kurang lebih ada 264 ribu sekian (anak usia 6-11 tahun di DIY). Bisa terjadi karena hal yang 12 tahun atau di bawah itu memang mungkin sudah tidak masuk kategori, (sudah usia) 12 tahun dan seterusnya," pungkasnya.
(rih/ams)