Tak Ada Lawan! Emak-emak Jualan Kerupuk Naik Motor Sport di Jepara

Tak Ada Lawan! Emak-emak Jualan Kerupuk Naik Motor Sport di Jepara

Dian Utoro Aji - detikNews
Rabu, 08 Des 2021 06:50 WIB
Jepara -

Seorang emak-emak, Herlina (34), tiada lawan. Dia berjualan kerupuk keliling naik motor sport di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Seperti apa kisahnya?

Herlina warga Desa Ngelo, Kecamatan Mijen, Kabupaten Demak, setiap sore berjualan kerupuk gombal di Jalan Jepara-Demak, Desa Welahan, Kecamatan Welahan, Jepara. Dia berjualan di depan salah satu toko modern.

Uniknya, Lina, sapaannya, berjualan menggunakan motor sport jenis Yamaha R15 berwarna pink. Ibu satu anak ini setiap sore berjualan kerupuk di pinggir jalan raya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ibu single parent itu mengendarai motor sportnya dari rumahnya ke lokasi jualan sekitar 10 menit. Tampak di jok belakang terdapat ratusan bungkus kerupuk yang dimuat di sebuah kerancang.

Di tangki depan terdapat plastik dan bungkusan sambal. Lina tampak tidak kesulitan mengendarai motor sport itu. Padahal dia tampak mengenakan pakaian gamis.

ADVERTISEMENT

Lina mengatakan motor sport yang digunakan berjualan kerupuk itu merupakan hasil kerja keras selama bekerja di Jakarta selama 12 tahun. Hingga akhirnya dia memilih berjualan dengan mengendarai motor sport tersebut.

"Aku dulu kerja sebagai sekuriti di Jakarta selama 12 tahun. Saya waktu itu hijrah ke kampung pengin dekat dengan anak. Motor inilah hasil aku kerja di Jakarta. Aku punyanya ini," kata Lina kepada detikcom, ditemui di tempatnya berjualan, Selasa (7/12/2021).

Emak-emak berjualan kerupuk pakai motor sport di Jepara, Selasa (7/12/2021).Emak-emak berjualan kerupuk pakai motor sport di Jepara, Selasa (7/12/2021). Foto: Dian Utoro Aji/detikcom

Lina mengaku tidak kesulitan mengendarai motor sport meskipun dia berpakaian panjang. Dia pun mengaku senang berjualan kerupuk tersebut.

"Sudah biasa, sudah biasa. Tidak ada kesusahan. Pakai baju seperti ini saya bawa celana panjang," ujar Lina.

Menurutnya, orang tuanya memiliki usaha kerupuk. Dia pun berkeinginan untuk ikut mengembangkan usaha tersebut. Terlebih dengan berjualan kerupuk tersebut bisa dekat dengan anak semata wayangnya yang kini berusia 15 tahun.

"Aku kerja ikut orang terus capek. Ibuku punya usaha makanan, kenapa tidak dikembangkan. Akhirnya saya bikin sambal itu awalnya. Intinya saya sosok ibu ingin dekat dengan anak," ungkap Lina.

Selengkapnya di halaman selanjutnya.

Lina pun akhirnya memilih untuk berjualan kerupuk. Dia mengaku berjualan di Desa Welahan sudah setahun ini. Kerupuk yang dijual diberi nama "Kerupuk Gombal Ndok Lina". Lina berjualan mulai pukul 15.30 WIB sampai dagangannya habis.

"Ini kenapa disebut dengan kerupuk gombal. Zaman tradisional dulu, kerupuk ini makannya pakai kolaborasi sambal, nanti dituang di mangkok nanti makannya dicocol, kerupuknya nanti kan kiwir-kiwir (mirip seperti kain). Gombal itu kan kain bahasa Indonesia jadi jenisnya seperti ini," ucapnya.

Lina mengatakan sehari membawa 500 bungkus kerupuk gombal. Satu bungkus dipatok harga Rp 2 ribu. Setiap satu bungkus terdapat lima lembar kerupuk gombal. Dagangannya itu pun laris manis diburu pembeli setiap sore.

"Sehari 500 bungkus, nggak ada satu jam sudah habis. Dari sana sini yang sudah tahu. Karena memang tidak melihat dari motornya ya, alat transportasi yang ada ini. Tapi kualitas masakan tidak dibohongi, rasa pun tidak bisa dibohongi," ucap Lina.

"Penjualan sudah tahu kualitas," sambungnya.

Salah satu warga, Malihatun Nisa (28), mengaku sudah berlangganan dengan Lina. Dia membeli kerupuk buatan Lina dan dijual kembali.

"Ini jualan sudah lama di sini. Saya setiap sore pasti beli 60-80 bungkus. Dulu awalnya saya tahu dari media sosial," kata Nisa ditemui di lokasi jualan Lina.

Halaman 2 dari 2
(rih/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads