Melihat 3 Nenek di Boyolali Menambang Pasir Sungai Berhulu Merapi

Melihat 3 Nenek di Boyolali Menambang Pasir Sungai Berhulu Merapi

Ragil Ajiyanto - detikNews
Selasa, 07 Des 2021 19:04 WIB
Tiga nenek mencari pasir secara manual di Kali Apu, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Selasa (7/12/2021).
Tiga nenek mencari pasir secara manual di Kali Apu, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Selasa (7/12/2021). Foto: Ragil Ajiyanto/detikcom
Boyolali -

Aktivitas penambangan pasir dan batu di Kali Apu, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, masih berlangsung. Sejumlah nenek terlihat mencari pasir di sungai berhulu Gunung Merapi tersebut.

"Ya setiap hari cari pasir di sini (Kali Apu)," kata Sukani (60), warga Dukuh Takeran, Desa Tlogolele, Kecamatan Selo, Boyolali, kepada detikcom ditemui saat mencari pasir di Kali Apu, Selasa (7/12/2021).

Sukani mencari pasir tidak sendirian. Namun bersama dua temannya yang merupakan satu kelompok. Yakni Sumi (70) dan Tumini (60), keduanya juga warga Dukuh Takeran, Desa Tlogolele.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mereka mencari pasir secara manual atau tradisional. Menggunakan alat kreyeng atau serok dan linggis. Tumpukan bebatuan kecil di tengah sungai di antara aliran air sungai itu mereka keruk.

Bebatuan kecil disingkirkan. Kemudian pasirnya dia keruk dan dikumpulkan. Pasir yang mereka keruk juga masih disaring menggunakan ayakan kawat. Ayakan itu untuk memisahkan pasir dengan kerikilnya.

ADVERTISEMENT

"Setiap hari ya seperti ini. Dari pagi sampai siang ini belum dapat (belum dapat satu rit). Baru segini ini," jelas Sukani sembari menunjukkan tumpukan pasir di sampingnya.

Dia bersama dua temannya mencari pasir di Kali Apu setiap hari, dari pagi hingga sore hari. Terkadang mereka harus pulang dengan tangan hampa karena pasir yang dikumpulkan belum laku terjual. Kadang juga tak bisa mengumpulkan satu rit (satu bak pikap) pasir.

"Ini setengah hari belum dapat satu rit. Satu rit (untuk ukuran mobil pikap), dijual Rp 100.000. Terus dibagi tiga orang ini," imbuhnya.

Tiga nenek mencari pasir secara manual di Kali Apu, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Selasa (7/12/2021).Tiga nenek mencari pasir secara manual di Kali Apu, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Selasa (7/12/2021). Foto: Ragil Ajiyanto/detikcom

Ditanya terkait kondisi saat ini curah hujan yang tinggi dan rawan terjadi banjir lahar dingin, mereka pun mengaku tahu aktivitas penambangannya ini berisiko tinggi. Namun tidak ada pilihan lain, karena ini pekerjaan sehari-hari mereka.

Selanjutnya di halaman berikut...

"Nanti kalau ada banjir dari Merapi, pulang. Tapi kalau biasa begini ya tetap cari (pasir)," kata Sukani.

Sumi menambahkan, selain kelompoknya, sejumlah warga lainnya juga ada yang mencari pasir di alur Kali Apu yang berada di perbatasan Desa Klakah dan Desa Tlogolele, Kecamatan Selo ini. Di bagian atas (mengarah ke hulu) juga ada beberapa warga lain yang mencari pasir secara tradisional. Namun tidak banyak.

"Sebelah atas sana ada juga yang mencari pasir. Manual semua. Tidak ada yang menggunakan alat berat," ucap Sumi dalam bahasa Jawa.

Sementara itu sejumlah mobil pikap jenis Mitsubishi L300 tampak hilir mudik di alur Kali Apu itu. Ada yang mengangkut pasir dan ada yang membawa batu.

Sebelumnya Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta warga sekitar Gunung Merapi untuk waspada bencana. Aktivitas penambangan pasir di alur sungai yang berhulu di puncak Merapi diminta untuk berhenti dulu karena berisiko. Baik penambangan legal maupun yang ilegal.

Halaman 2 dari 2
(rih/ams)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads