Polresta Solo memastikan pelaku perampokan sadis yang membunuh satpam gudang rokok PT Japan tbk Solo beraksi seorang diri. Hal ini diketahui usai polisi menggelar rekonstruksi hari ini.
"Dapat dipastikan tersangka hanya satu orang, dari hasil rekonstruksi kita sudah mendapatkan kebenaran materiil tindak pidana yang dilakukan oleh tersangka," jelas Kapolresta Solo Kombes Ade Safri Simanjuntak kepada wartawan usai rekonstruksi, Selasa (30/11/2021).
Ade juga menegaskan bahwa kejahatan tersangka RS MM alias S (21) dilakukan secara terencana karena bermotif dendam terhadap korban. Ini tampak berdasarkan apa yang dilakukan oleh tersangka sebelum melakukan aksinya.
"S sudah beberapa kali menghubungi Suripto dan mengancam akan menghabisi korban," tuturnya.
Kebencian S terhadap mantan rekan kerjanya itu bermula dari tersangka yang dipecat dari pekerjaannya karena sikapnya yang tak disiplin. Di mana, tersangka sering tidak piket pengamanan dan meminta korban untuk menggantikannya.
"Korban yang melaporkan indisipliner tersangka kepada manajemen yang berakibat dikeluarkannya tersangka (dari pekerjaan)," kata Ade.
Dalam rekonstruksi dengan 69 adegan itu juga tergambar bahwa sebelum meninggal, korban sempat melakukan perlawanan terhadap tersangka. Namun Suripto akhirnya meregang nyawa setelah mendapatkan pukulan bertubi-tubi.
Diberitakan sebelumnya, pelaku S ditangkap di rumahnya, Wonogiri pada pekan lalu. Setelah melancarkan aksi jahatnya itu, S memang langsung pulang membawa uang ratusan juta yang tersimpan dalam brankas.
Setelah uang diambil, pelaku membuang brankas di sebuah sungai di Wonogiri. Uang hasil kejahatan itu dipakai pelaku untuk membeli sejumlah barang di antaranya emas dan untuk membayar utang.
Simak video 'Polisi Rekonstruksi Kasus Perampokan-Pembunuhan Satpam Gudang Rokok':
(sip/rih)