Satu unit rumah tua dan kosong di Kecamatan Delanggu, Klaten, Jawa Tengah menjadi saksi bisu masa kecil aktor dan komedian legendaris Wahyu Sardono atau Dono Warkop DKI. Anak bungsu Dono, Satrio Sarwo Trengginas, mengungkap rencana keluarga terkait rumah itu.
"Ada rencana mau direhab tapi tidak tahu kapan. Tapi untuk menjadi museum atau sejenisnya, belum ada rencana," ujar Satrio saat dihubungi detikcom, Minggu (28/11/2021).
Namun Satrio mengaku tak mengetahui banyak cerita tentang rumah itu. Dia menyebut nama kerabatnya yang tinggal di Yogyakarta lebih mengetahui seluk beluk rumah itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Iya itu rumah keluarga bapak. Tapi yang tahu banyak ceritanya itu budhe saya di Yogyakarta, Bu Ning," lanjut Satrio.
Rumah yang terletak di Jalan Garuda, Dusun Kragan, Desa Delanggu, Kecamatan Delanggu Klaten itu berada di tepi jalan desa. Berukuran sekitar 12x10 meter, rumah itu berada di jarak sekitar 50 meter dari bekas pabrik karung goni Delanggu yang berarsitektur zaman kolonial. Di kanan kirinya merupakan permukiman padat.
Masih berdiri kokoh, rumah bercat putih kusam itu tampak tak terawat dan selalu terkunci rapat. Atap bagian depan dan samping rumah melorot.
Di terasnya tampak ada meja dan kursi kedai minuman sederhana. Meski tampak sepi, kayu atap, pintu dan jendela masih aslinya.
Di sisi tenggara rumah tersebut terdapat kantor Desa Delanggu. Di kantor itulah ayah Dono, Cipto Sudiyono, sehari-hari bertugas sebagai kepala desa.
Tetangga yang juga merawat rumah itu, Teguh Waluyo (56), menceritakan Dono sempat tinggal rumah tersebut setelah pindah dari Solo. Sebab ayahnya Cipto Sudiyono merupakan mantri polisi yang menjadi Kades. Teguh mengatakan Dono tinggal di rumah itu selama duduk di bangku SD hingga SMA.
Simak juga 'Saat HUT Ke-47 Warkop DKI, Indro: Terima Kasih Banyak Fans!':