Tim vaksinasi COVID-19 Kecamatan Tamansari, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, sempat terjebak tanah longsor saat hendak melakukan vaksin lansia dari rumah ke rumah atau door to door. Tim akhirnya berjalan kaki untuk mencapai desa yang dituju.
"Tadi kami dari Desa Sangup, kemudian hendak melanjutkan vaksin door to door di Desa Lanjaran. Kami lewat jalan pintas agar cepat, tetapi dalam perjalanan kendaraan Pusling (Puskesmas Keliling) kami, terjebak tanah longsor yang menutup jalan," kata Bidan Koordinator Vaksinasi Puskesmas Tamansari, Hartati, saat dihubungi melalui ponselnya, Kamis (18/11/2021).
Hartati menjelaskan, pagi tadi dirinya bersama tim vaksinasi Puskesmas Tamansari melakukan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) vaksin Measles and Rubella (MR) untuk siswa kelas 1 SD di Desa Sangup, yang berada di wilayah lereng Gunung Merapi sisi timur. Sasarannya yakni SDN 1 Sangup dengan sasaran 25 anak dan SDN 3 Sangup sasarannya 9 anak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Setelah selesai vaksin BIAS di SDN 1 dan SDN 3 Sangup, selesai sekitar pukul 09.45 WIB, kami langsung menuju ke Dukuh Belang, Desa Lanjaran untuk melaksanakan vaksinasi COVID-19 secara door to door dengan sasaran lansia," terang dia.
Untuk mencapai Dukuh Belang, Desa Lanjaran, tim memilih melalui jalan pintas yaitu melewati Dukuh Karanglo, Desa Sangup. Dari SDN 3 Desa Sangup ke Desa Lanjaran berjarak sekitar 5 kilometer.
"Untuk mempercepat waktu, karena kita janjian jam 10.00 WIB, maka kami melewati jalan pintas, lewat Dukuh Karanglo, Desa Sangup. Jalan akses pertama yang menghubungkan Sangup dengan Lanjaran. Tapi di perjalanan mobil Pusling kami terjebak di tengah-tengah jalan yang kena longsor," jelas Hartati.
Mobil puskesmas keliling itu pun tak bisa bergerak, tidak bisa maju dan tidak bisa mundur. Lokasi longsor yang menutup akses jalan itu berada cukup jauh dari permukiman penduduk. Baik dari Dukuh Karanglo, Desa Sangup maupun Dukuh Tabang, Desa Lanjaran.
"Itu jalannya licin sekali dan terjal," ucapnya.
Selengkapnya di halaman selanjutnya...
Dia kemudian jalan kaki ke kampung minta bantuan warga untuk mengevakuasi mobil Pusling yang terjebak lumpur di jalan itu. Puluhan warga langsung berdatangan ke lokasi longsor untuk membantu mengevakuasi mobil itu.
"Mobil terjebak di situ lebih dari 2 jam. Didorong dan ditarik warga nggak bisa, karena roda mobil masuk lumpur. Akhirnya ditarik pakai truk," imbuh Hartati.
Sembari menunggu mobil dievakuasi, sebagian tim vaksinasi jalan kaki ke Dukuh Belang, untuk melakukan vaksinasi kepada lansia dengan mendatangi rumahnya satu per satu.
"Jadi untuk kegiatan (vaksinasi lansia) kita lakukan jalan kaki dengan perwakilan teman-teman. Alhamdulillah kita dapat vaksinasi 23 orang. Sasarannya 60 tapi yang lolos untuk divaksinasi 23 orang," imbuhnya.
Sementara itu, Camat Tamansari, Wurlaksana, mengatakan tanah longsor tersebut terjadi tadi malam. Tanah longsor itu menutup akses jalan penghubung Sangup dan Lanjaran di Dukuh Karanglo.
"Jalan yang tertutup longsor sepanjang sekitar 20 meter, ketinggian tebing yang longsor sekitar 10 sampai 20 meter dan ketebalan longsoran mencapai 35 cm. Saat ini mobil Pusling sudah berhasil dievakuasi. Sedangkan jalan itu kini ditutup sementara, masyarakat sudah kerja bakti membersihkan material longsor," kata Wurlaksana.