Sebuah video sapi mengamuk viral di media sosial. Salah satunya di akun Twitter @merapi_uncover.
"semoga bapack bapacknya tdk apa apa," tulis akun tersebut seperti dilihat detikcom, Minggu (11/7/2021).
Dalam video berdurasi 30 detik itu nampak ada dua orang yang menunggangi sapi dalam sebuah kirab budaya. Mereka menggunakan busana Jawa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setibanya di depan gapura bertuliskan Desa Bangunkerto, tiba-tiba sapi yang dinaiki dan diiringi musik itu melompat mengamuk, hingga membuat pria yang naik di atasnya terpental ke jalanan aspal desa.
Masih dari rekaman video, sapi itu kemudian berlarian dan menyasar para warga yang tengah menonton acara kirab itu. Nampak juga ada salah seorang warga yang mengejar dan berusaha menenangkan sapi itu.
Diketahui, sapi mengamuk itu terjadi saat acara Gelar Budaya Sleman Sembada yang berlokasi di Desa Wisata Garongan, Wonokerto, Turi, Sleman, Minggu (7/11/2021).
Usut punya usut, ternyata pria yang menjadi korban sapi mengamuk itu merupakan salah satu anggota DPRD Sleman yakni Raudi Akmal. Ia juga diketahui merupakan anak Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo.
"Beliau (Raudi) saat ini sudah dirawat di Rumah Sakit Morangan untuk menjalani CT Scan," kata Kepala Bagian Humas Pemkab Sleman Shavitri Nurmala Dewi saat dihubungi wartawan petang ini.
Dari video yang beredar, saat itu Raudi menunggang sapi menuju lokasi acara di Desa Wonokerto. Namun meski ada insiden itu, acara gelar budaya itu diketahui tetap berlanjut.
"Jadi itu kirab dan rutenya melewati Desa Bangunkerto untuk menuju Desa Wonokerto," ucapnya.
Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo membuka langsung acara itu. Pada acara tersebut ditampilkan kesenian tradisional Kabupaten Sleman yakni seni jatilan dan tari rampak buto. Adapun jumlah penari dibatasi 50 orang, demi menjalankan protokol kesehatan.
"Kami berharap gelaran seperti ini dapat menjadi sarana pelestarian dan pengembangan budaya di Kabupaten Sleman, sekaligus bisa merajut persatuan dan kesatuan melalui apresiasi karya budaya tradisional yang adiluhung," kata Kustini dalam acara itu.
(rih/rih)