Sapi Ngamuk Saat Gelar Budaya, Anak Bupati Sleman Jadi Korban

Sapi Ngamuk Saat Gelar Budaya, Anak Bupati Sleman Jadi Korban

Jauh Hari Wawan S - detikNews
Minggu, 07 Nov 2021 19:43 WIB
Video sapi mengamuk viral di media sosial, Minggu (7/11/2021). Diketahui anak Bupati Sleman menjadi korban.
Video sapi mengamuk viral di media sosial, Minggu (7/11/2021). Diketahui anak Bupati Sleman menjadi korban. (Foto: Tangkapan layar akun medsos)
Sleman -

Sebuah video sapi mengamuk viral di media sosial. Salah satunya di akun Twitter @merapi_uncover.

"semoga bapack bapacknya tdk apa apa," tulis akun tersebut seperti dilihat detikcom, Minggu (11/7/2021).

Dalam video berdurasi 30 detik itu nampak ada dua orang yang menunggangi sapi dalam sebuah kirab budaya. Mereka menggunakan busana Jawa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setibanya di depan gapura bertuliskan Desa Bangunkerto, tiba-tiba sapi yang dinaiki dan diiringi musik itu melompat mengamuk, hingga membuat pria yang naik di atasnya terpental ke jalanan aspal desa.

Masih dari rekaman video, sapi itu kemudian berlarian dan menyasar para warga yang tengah menonton acara kirab itu. Nampak juga ada salah seorang warga yang mengejar dan berusaha menenangkan sapi itu.

ADVERTISEMENT

Diketahui, sapi mengamuk itu terjadi saat acara Gelar Budaya Sleman Sembada yang berlokasi di Desa Wisata Garongan, Wonokerto, Turi, Sleman, Minggu (7/11/2021).

Usut punya usut, ternyata pria yang menjadi korban sapi mengamuk itu merupakan salah satu anggota DPRD Sleman yakni Raudi Akmal. Ia juga diketahui merupakan anak Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo.

"Beliau (Raudi) saat ini sudah dirawat di Rumah Sakit Morangan untuk menjalani CT Scan," kata Kepala Bagian Humas Pemkab Sleman Shavitri Nurmala Dewi saat dihubungi wartawan petang ini.

Dari video yang beredar, saat itu Raudi menunggang sapi menuju lokasi acara di Desa Wonokerto. Namun meski ada insiden itu, acara gelar budaya itu diketahui tetap berlanjut.

"Jadi itu kirab dan rutenya melewati Desa Bangunkerto untuk menuju Desa Wonokerto," ucapnya.

Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo membuka langsung acara itu. Pada acara tersebut ditampilkan kesenian tradisional Kabupaten Sleman yakni seni jatilan dan tari rampak buto. Adapun jumlah penari dibatasi 50 orang, demi menjalankan protokol kesehatan.

"Kami berharap gelaran seperti ini dapat menjadi sarana pelestarian dan pengembangan budaya di Kabupaten Sleman, sekaligus bisa merajut persatuan dan kesatuan melalui apresiasi karya budaya tradisional yang adiluhung," kata Kustini dalam acara itu.

(rih/rih)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads