Banyak Tumpukan Sampah di Sungai Piji Kudus, Warga Waswas Banjir

Banyak Tumpukan Sampah di Sungai Piji Kudus, Warga Waswas Banjir

Dian Utoro Aji - detikNews
Jumat, 05 Nov 2021 10:32 WIB
Sampah menumpuk di Sungai Piji, Kudus, Jumat (5/11/2021).
Sampah menumpuk di Sungai Piji, Kudus, Jumat (5/11/2021). (Foto: Dian Utoro Aji/detikcom)
Kudus -

Sampah tampak menumpuk di aliran Sungai Piji Desa Kesambi, Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, hari ini. Warga khawatir jika dibiarkan begitu saja akan menyebabkan banjir.

Pantauan di lokasi, Jumat (5/11/2021). tumpukan sampah berada di jembatan satu sampai jembatan empat. Sampah berupa batang pohon hingga sampah rumah tangga. Kolong jembatan tersumbat sampah, sehingga aliran air sungai tidak bisa mengalir dengan lancar.

Kades Kesambi, Mokhamad Masri, mengatakan tumpukan sampah di jembatan Sungai Piji Desa Kesambi sudah ada sejak dua pekan lalu. Namun setelah curah hujan tinggi, tumpukan sampah tersebut semakin parah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Untuk sampah mulai dua minggu yang lalu sudah ada di jembatan satu. Itu jumlahnya tidak begitu banyak," kata Masri ditemui wartawan di Kantor Desa Kesambi Kecamatan Mejobo, hari ini.

"Nah semalam itu sekitar jam 10 malam ada banjir membawa sedikit banyak sampah sehingga banyak penumpukan di jembatan satu, dua, tiga dan empat. Itu cukup lumayan banyak dan membahayakan," sambung dia.

ADVERTISEMENT

Menurutnya tumpukan sampah tersebut terdiri dari batang pohon hingga bambu. Bahkan ukuran batang kayu hingga ada setengah meter. Warga pun kesulitan jika membersihkan sampah tersebut secara manual.

"Tadi kami lihat ada batang pohon randu, segitu gede ada pohon kelapa diameter 40 sentimeter juga malang. Itu tidak bisa jika kita lakukan secara manual. Maka alat berat," ungkap Masri.

Belum lagi, lanjut dia, kondisi jembatan dan tanggul yang sudah keropos. Menurutnya ada dua dari 15 jembatan yang kondisinya keropos. Pemerintah desa pun khawatir jika banyak sampah akan terjadi banjir.

"Melihat situasi kondisi jembatan sudah mulai keropos," lanjut Masri.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya...

Masri mengatakan pemerintah desa juga berkoordinasi terkait dengan pembersihan sampah tersebut. Masri mengaku kondisi tumpukan sampah tersebut terjadi setiap tahunnya. Terutama saat musim penghujan. Namun hingga kini belum ada solusi dari pemerintah daerah.

"Untuk pemdes pertama selalu berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait dalam hal ini, dari pak camat juga sudah berkoordinasi. Pagi ini kita juga berencana kirim surat ke BBWS untuk memerlukan alat berat. Kalau itu dilakukan dengan manual cukup berat karena berlumpur. Terus pohonnya besar-besar," terang Masri.

"Kondisi kayak gini setiap tahun itu pasti di bulan November, Desember, Januari, Februari di antara empat bulan itu kita siaga satu terus 24 jam. Karena banjir itu datangnya tidak tahu kapan. Kita harus waspada terus," pungkas Masri.

Halaman 2 dari 2
(sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads