Kasus penularan COVID-19 di SMKN 1 Sedayu, Kabupaten Bantul yang berasal dari klaster takziah merembet hingga 3 kabupaten di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Dinkes Bantul segera melakukan swab PCR acak.
"Hari ini memang muncul klaster di Bantul terutama di Kapanewon Sedayu yang mengakibatkan beberapa murid SMKN 1 Sedayu terpapar COVID-19," kata Wakil Bupati Kabupaten Bantul Joko B Purnomo saat ditemui wartawan di Kapanewon Sewon, Kabupaten Bantul, Selasa (2/11/2021).
Joko menerangkan kasus Corona dari SMKN 1 Sedayu itu tersebar di Kapanewon Sedayu, empat kasus di Kapanewon Kasihan, dan tiga kasus di Kapanewon Pajangan. Kemudian masing-masing satu kasus di Kapanewon Bambanglipuro, Sewon dan Srandakan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nah, ini akibat dari mata rantai munculnya di salah satu sekolah di Sedayu. Itu kan awalnya dari klaster takziah dan ada guru yang terpapar dan muncul kasus itu (penularan COVID-19 di SMKN 1 Sedayu)," ucapnya.
"Jadi kecamatan Sedayu total klaster 25 orang dan merembet ke luar Bantul, seperti Kabupaten Sleman 12, Kulon Progo 3 dan Gunungkidul 1. Jadi merembetnya sampai lintas kabupaten," lanjut Joko.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bantul Agus Budi Raharja mengatakan untuk memastikan tidak ada penularan baru pihaknya terus melakukan tracing terhadap kontak erat dari klaster takziah di Sedayu. Pihaknya pun mengadakan swab PCR secara acak.
"Kami juga akan mengadakan tes PCR acak ke-120 sekolah SD dan SMP dengan sasaran 1.700 siswa, guru dan petugas TU di bulan ini. Untuk pelaksanaannya nanti akan melibatkan Puskesmas terdekat," ujarnya.
Untuk diketahui, kasus Corona di SMKN 1 Sedayu in bermula dari klaster takziah di Kalurahan Argorejo, Kapanewon Sedayu, Kabupaten Bantul. Saat itu ada satu warga suspek COVID-19 meninggal dunia.
Oleh rumah sakit, jenazah warga itu diminta dikebumikan dengan protokol kesehatan. Namun, warga menolak sehingga dilakukan pemakaman tanpa prokes dan keluarga menggelar tahlilan.
Selanjutnya, 2 Oktober 2021 muncul hasil swab bagi jenazah suspek tersebut. Hasilnya, jenazah tersebut positif COVID-19. Setelah tracing, dua orang anggota keluarga jenazah positif dan salah satunya guru.
(ams/sip)