Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menyebut Indonesia menjadi satu-satunya negara di Asia Tenggara yang masuk kategori low penularan virus Corona atau COVID-19. Tito pun mengingatkan kepada masyarakat agar tidak euforia saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) mendatang.
"Kita belajar (liburan Nataru) tahun lalu Januari 2021 itu kita meledak. Permasalahannya yang paling utama adalah festive season, buat acara-acara yang menimbulkan kerumunan dan potensi penularan," kata Tito saat diwawancarai wartawan di Kantor Gubernur DIY, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Senin (1/11/2021).
Tito mengungkapkan, sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo, gelombang kedua Corona awal sampai pertengahan tahun 2021 lalu tidak boleh terulang. Makanya, libur Nataru tahun ini tak boleh diadakan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Arahan Bapak Presiden tidak boleh terulang. Karena saat ini peringkat Indonesia low atau kuning dari empat grade 4,3,2 dan 1," jelas Tito.
Ia menambahkan, di Asia Tenggara hanya ada satu negara yang statusnya low yaitu Indonesia. Sedangkan di tingkat dunia, kasus di Indonesia sama dengan Selandia Baru dan Tiongkok.
"Tapi dengan negara 270 juta penduduk tentu luar biasa. Amerika saja masih high, Inggris masih high. Negara Asia Tenggara satu-satunya Indonesia," ungkapnya.
Ia pun berharap, masyarakat tak euforia dengan penurunan kasus positif COVID-19. Apalagi menghadapi libur Nataru. Masyarakat lebih baik menahan diri untuk melakukan mobilitas.
"Jangan sampai menjadi euforia. Pelonggaran harus dilakukan secara bertahap. Jangan kembali seperti tidak ada pandemi," harapnya.
Jika kondisi ini bisa dikendalikan, lanjut Tito, tahun 2022 berpotensi landai. Pelonggaran pun bisa kembali dilakukan.
"Bisa dikendalikan tanpa ledakan baru (di Tahun Baru)," pungkasnya.