10 Pasutri Bertarung dalam Pemilihan Lurah di Gunungkidul Hari Ini

Pradito Rida Pertana - detikNews
Sabtu, 30 Okt 2021 10:03 WIB
Tapal Batas Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Rabu (15/9/2021). (Foto: Pradito Rida Pertana/detikcom)
Gunungkidul -

Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Keluarga Berencana Pemberdayaan Masyarakat Desa (DP3AKBPMD) Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mencatat ada sepuluh pasangan suami istri (pasutri) yang ikut pemilihan lurah serentak tahun ini. Selain itu, ada pula ayah dan anak yang bertarung untuk menjadi Lurah.

"Bahkan ada sepuluh desa (kalurahan) yang calonnya itu pasutri (pasangan suami istri)," ujar Kepala Bidang Pemerintahan Desa DP3AKBPMD Gunungkidul, Kriswantoro, saat dihubungi wartawan, Sabtu (30/10/2021).

Pemilihan Lurah berlangsung serentak di 58 kalurahan hari ini. Dari pemilihan tersebut tercatat ada 170 calon yang bertarung untuk memperebutkan kursi lurah.

Sepuluh kalurahan yang calon lurahnya pasutri yakni Kalurahan Girisekar, Giriwungu dan Girimulyo di Kapanewon Panggang. Selanjutnya Kalurahan Gari dan Wunung di Kapanewon Wonosari, Kalurahan Bendung di Kapanewon Semin, Kalurahan Ngipak di Kapanewon Karangmojo, Kalurahan Bohol dan Karangwuni di Kapanewon Rongkop serta Kalurahan Karangawen di Kapanewon Girisubo.

Kriswantoro mengatakan dalam aturan yang tertuang di Perda tentang Lurah, tidak melarang calon merupakan pasutri atau orangtua dan anak.

"Selain pasutri ada juga yang melibatkan calon ayah dan anak dalam pilihan lurah, itu terjadi di Kalurahan Karangasem, Ponjong," ujarnya.

"Dan itu tidak masalah. Karena pemilihan Lurah serentak di periode sebelumnya juga terjadi hal seperti ini," lanjut Kriswantoro.

Dihubungi terpisah, calon Lurah Bendung, Kapanewon Semin Didik Rubiyanto, mengaku istrinya juga maju dalam kontestasi karena memang tidak ada calon lain yang mendaftar. Terlebih, hal itu untuk memenuhi syarat minimal pencalonan sebagai lurah.

"Karena tidak ada calon lain yang mendaftar, dan mungkin warga Bendung masih ingin memberikan kesempatan untuk melanjutkan program yang ada," ujarnya.

Senada dengan Didik, calon Lurah Girisekar, Kapanewon Panggang Sutarpan mengungkapkan, bahwa istrinya maju sebagai calon lurah untuk menghindari potensi penundaan pemilihan lurah. Apalagi jika calon yang mendaftarkan diri hanya satu orang.

"Sudah ditunggu hingga hari akhir pendaftaran, tapi memang tidak ada calon lain. Karena itu istri saya maju untuk melengkapi kuota dua pendaftar," ucapnya.




(sip/sip)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork