Suasana duka menyelimuti kediaman mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo Gilang Endi Saputra (21) yang meninggal usai mengikuti diksar Menwa. Para pelayat tampak berdatangan ke rumah mahasiswa semester tiga UNS Solo itu di Karanganyar.
Pantauan di lokasi di Desa Dayu, Kecamatan Karangpandan, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Senin (25/10/2021), para pelayat tampak berdatangan ke rumah duka. Para pelayat yang hadir tampak memakai pakaian berwarna hitam.
Sejumlah meja dan kursi sudah disiapkan di bawah tenda beratapkan seng. Tenda ini dipasang di depan rumah duka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Persiapan prosesi pemakaman korban terlihat sudah dilakukan. Tampak ada sejumlah ember yang disiapkan untuk proses memandikan jenazah.
Untuk diketahui, Gilang dinyatakan meninggal di RS dr Moewardi Solo. Pihak keluarga menyebut jenazah Gilang sempat dibawa ke rumah pagi tadi.
"Jam 6 pagi tadi jenazah sudah sampai di sini (rumah duka). Di rumah sakit, orang tua memang tidak membuka jenazah korban. Mungkin karena tidak tega atau bagaimana," kata kerabat korban, Sadarno, saat ditemui wartawan di rumah duka, Senin (25/10).
Sadarno menjelaskan peti jenazah korban baru dibuka setelah tiba di rumah. Kala itu, keluarga merasa curiga melihat kondisi jasad korban yang penuh luka.
"Kondisi korban mukanya sudah memar, banyak mengeluarkan darah. Di tengkuk juga ada luka," terangnya.
![]() |
Pihak keluarga akhirnya menggelar musyawarah dan memutuskan untuk melaporkan hal ini ke polisi. Jenazah korban pun saat ini sedang diautopsi.
Mendapati kondisi tersebut, lanjutnya, pihak keluarga kemudian melakukan musyawarah. Hingga akhirnya memutuskan untuk melapor polisi.
Dihubungi terpisah, Kasat Reskrim Polres Karanganyar AKP Kresnawan Husein membenarkan kejadian ini. Pihaknya telah berkoordinasi dengan Polresta Surakarta mengingat lokasi kejadian berada di Solo.
"Pihak keluarga sempat menghubungi Polsek. Setelah kita dalami ternyata TKP di Solo, sehingga kita lalu berkoordinasi dengan Polresta Solo," ujarnya.
(ams/mbr)