Rentetan Gempa Salatiga Tak Pengaruhi Aktivitas Gunung Merapi

Rentetan Gempa Salatiga Tak Pengaruhi Aktivitas Gunung Merapi

Jauh Hari Wawan S - detikNews
Sabtu, 23 Okt 2021 15:01 WIB
Pucak Gunung Merapi terlihat dari Desa Wedomartani, Ngemplak, Sleman, DI Yogyakarta, Senin (5/7/2021). Menurut data Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, pada periode Senin, 7 Juli 2021 pukul 06.00-18.00 WIB teramati terjadi satu kali awan panas guguran dengan jarak luncur 1.500 ke arah barat daya, 14 kali luncuran lava pijar ke arah barat daya jarak maksimal 1.500 meter dan 14 kali luncuran lava pijar jarak luncur 1.800 meter ke arah tenggara. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah/pras.
Gunung Merapi terlihat dari Desa Wedomartani, Ngemplak, Sleman, DI Yogyakarta, Senin (5/7/2021). (Foto: ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah)
Yogyakarta -

Rentetan gempa bumi terjadi di wilayah Kota Salatiga dan Ambarawa, Jawa Tengah, sejak dini hari hingga pagi tadi. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut gempa ini dipicu oleh aktivitas sesar Merapi-Merbabu. Lalu apakah berpengaruh ke aktivitas Gunung Merapi?

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida saat dikonfirmasi menegaskan rentetan gempa Salatiga-Ambarawa tak berpengaruh terhadap aktivitas Gunung Merapi.

"Sampai saat ini kejadian gempa di Salatiga dan sekitarnya tidak mempengaruhi aktivitas Gunung Merapi," kata Hanik saat dihubungi wartawan, Sabtu (23/10/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dijelaskan Hanik, aktivitas Gunung Merapi dalam periode 12 jam, Sabtu (23/10) dari pukul 00.00 hingga 12.00 WIB tidak terlalu signifikan. Selama periode itu tidak teramati terjadi guguran lava dan hanya terdengar suara guguran saja.

"Terdengar guguran 2 kali intensitas sedang dari Pos Babadan," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Sementara untuk kegempaan, pada periode itu tercatat gempa guguran sebanyak 100 kali, gempa embusan 11 kali, tektonik lokal 4 kali, tektonik jauh 4 kali, low freq 1 kali, dan 4 kali gempa fase banyak.

"Status Merapi masih Siaga (Level III)," tegasnya.

Oleh karena itu, kata Hanik, potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor tenggara-barat daya sejauh maksimal 3 kilometer ke arah Sungai Woro dan sejauh 5 kilometer ke arah Sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng dan Putih.

Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak Merapi.

Selengkapnya di halaman selanjutnya...

Diberitakan sebelumnya, gempa bumi terjadi di wilayah Kota Salatiga dan Ambarawa, Jawa Tengah, sejak dini hari tadi. Hingga Sabtu (23/10) pukul 12.00 WIB, BMKG Stasiun Geofisika Banjarnegara mencatat telah terjadi 14 gempa di dua wilayah tersebut.

"Mulai dari pukul 00.00 WIB dini hari tadi, sampai jam 12.00 WIB siang ini kami mencatat ada 14 event gempa bumi di wilayah Salatiga-Ambarawa," kata Kepala BMKG Stasiun Geofisika Banjarnegara Setyoajie Prayoedhie saat dihubungi detikcom, Sabtu (23/10).

Ia menjelaskan, jika memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa Salatiga-Ambarawa itu merupakan jenis gempa dangkal. Gempa ini diakibatkan aktivitas sesar lokal Merapi-Merbabu.

"Gempa bumi yang terjadi dari dini hari tadi merupakan gempa bumi tektonik dangkal yang diduga dipicu oleh aktivitas sesar Merapi-Merbabu," terangnya.

Halaman 2 dari 2
(rih/rih)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads