Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka kini sering melakukan aksi membagi-bagikan beras. Dia menyebut tindakannya itu menggunakan uang pribadi. Pengamat komunikasi politik UNS, Sri Hastjarjo, meyakini hal itu tak sekedar terdorong kepedulian. Namun ada motif Gibran sedang membangun branding.
Sri Hastjarjo menyampaikan, jika dipandang dari pendekatan pemasaran politik, apa yang dilakukan Gibran tersebut sebagai upaya menjaga konsistensi dan menciptakan sebuah branding bagi Gibran sebagai politikus.
"Kadang orang berpikir pemasaran politik dilakukan pas kampanye saja, menawarkan, mempromosikan, setelah dipilih tidak ada lagi. Padahal kan tidak, prinsip pemasaran politik itu kan bagaimana produk dalam hal ini adalah figur selalu menjadi top of mind," ujarnya kepada detikcom, Rabu (29/9/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sri membuat pengandaian bahwa sebuah produk tertentu walaupun sudah laris tetap melakukan iklan terus, karena targetnya bukan hanya penjualan, tapi berpikirnya menjadi top of mind.
"Saya pikir itu adalah upaya yang dilakukan oleh setiap politisi, macam-macam berusaha menjadi top of mind dengan menyinyiri masuk di medsos, yang penting trending dan namanya terus diingat," tutur dia.
Terlepas dari Gibran sebagai figur, sambungnya, masyarakat tidak bisa melepaskan sosoknya sebagai politikus. Apa lagi saat ini status Gibran memang merupakan figur politik dan sebagai kepala daerah.
"Ini memang tidak sekadar bisa dimaknai sebagai bentuk kepedulian. Jelas bentuk kepeduliannya kalau betul itu pakai gajinya sendiri, tetap ada makna politisnya untuk menjaga image, agar image-nya dia konsisten terus, " katanya.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya...
Lihat juga Video: Gibran Ingin Karang Taruna Jadi Wadah Penghasil Wirausaha Muda
Namun jika tindakannya itu untuk modal politik Gibran melangkah ke jenjang politik yang lebih tinggi, Sri Hastjarjo menyebutnya bukan tidak tertutup kemungkinan dan wajar saja bagi niatan seorang politikus.
"Saya pikir itu sesuatu yang wajar dan kalau seorang politisi dan punya orientasi untuk melangkah ke level yang berikutnya apakah ke gubernur atau ke RI 1 itu sesuatu yang wajar juga. Dan kalau dia membangun itu sejak sekarang ya sesuatu yang bisa kita pahami," ujar Sri.
"Saya lebih mikir ini sedang membangun brand, terus menerus, kan sejak awal. Dia branding sebagai orang yang konsen, blusukan dan lain-lain dan dia menjaga itu satu imagenya tidak hanya pas kampanye saja saya melakukannya," lanjutnya.
![]() |
Seperti diberitakan sebelumnya, Gibran dalam beberapa waktu terakhir sering terlihat membagi-bagikan beras yang ditempeli stiker bergambar fotonya. Gibran mengakui bahwa pengadaan beras itu berasal dari dana pribadinya sendiri.
Apa yang dilakukan Gibran tersebut sebenarnya bukan hal baru. Cara serupa juga dilakukan Jokowi saat masih menjadi wali kota Solo. Pada saat dia mencalonlan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta tahun 2012, Jokowi diketahui sering terlihat membagi-bagikan beras yang disimpan di mobil dinasnya kepada warga saat dia melakukan kunjungan atau blusukan.