Warga dikejutkan dengan warna air di saluran irigasi Desa Bulan dan Ngreden, Kecamatan Wonosari, Klaten, yang mendadak berubah menjadi warna merah darah. Dua orang akhirnya diamankan polisi terkait kasus air menjadi merah darah ini.
"Iya ada dua yang diamankan. Sementara masih dimintai keterangan," ungkap Kasi Humas Polres Klaten Iptu Abdillah kepada detikcom, Senin (20/9/2021).
Abdillah belum bersedia merinci identitas kedua orang tersebut. Dua orang itu masih dimintai klarifikasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Masih diklarifikasi. Dari keterangan dua orang itu mana yang nantinya mengarah tersangka masih didalami," lanjut Abdillah.
Sementara pantauan detikcom di lokasi sepanjang saluran irigasi mulai dari Desa Bentangan, Desa Bulan sampai Ngreden, Kecamatan Wonosari, tidak ada aktivitas warga. Tapi di tepi saluran di tengah persawahan terlihat ada ceceran warna biru menyerupai tinta. Ceceran di rerumputan itu terdapat gumpalan-gumpalan benang warna biru.
Selain gumpalan benang, ada pipa berbahan kertas karton yang ditemukan di lokasi. Pipa tersebut mirip karton pemintal pada benang atau kain.
Warga sekitar lokasi, Purwanti, mengatakan pernah melihat orang mencuci benang atau kain.
"Dulu pernah ada orang mencuci mirip kain panjang-panjang mirip benang. Kadang airnya berubah biru, atau merah," kata Purwanti saat ditemui hari ini.
Purwanti mengaku tidak tahu orang yang mencuci itu dari mana. Pelaku mencuci di saluran bagian tengah yang jauh dari rumah penduduk.
"Mencucinya di sana, jauh dari sini. Bukan orang sini kayaknya," imbuh Purwanti.
Diberitakan sebelumnya, warga dikejutkan dengan warna air di saluran irigasi Desa Bulan dan Ngreden, Kecamatan Wonosari, Klaten, yang mendadak berubah menjadi warna merah darah. Polisi pun mengecek ke lokasi saluran irigasi tersebut.
"Dari Polsek Wonosari tadi sore merapat ngecek ke TKP," tutur Kasi Humas Polres Klaten Iptu Abdillah saat dimintai konfirmasi, Kamis (16/9).
Abdillah menuturkan muspika beserta kades, Polsek Wonosari dan kanit provost mendatangi lokasi. Dari penelusuran, tim mendapatkan informasi dari petani jika sering melihat mobil boks.
"Sering melihat mobil boks yang tidak diketahui nomor polisinya telah membuang limbah pabrik di sungai tersebut. Saat kejadian kondisi air surut," ujarnya.
Abdillah menyebut limbah yang dibuang ke saluran irigasi yang surut itu menyebabkan air berwarna merah. Air juga menjadi keruh.
"Sehingga air sangat keruh dan terlihat merah keseluruhan. Sementara itu temuan di lokasi," imbuhnya.