Sebuah coretan tulisan kritik kepada pemerintah soal penanganan virus Corona atau COVID-19 muncul di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Tulisan yang ada di sebuah tembok itu mengkritik soal kebijakan penanganan Corona yang justru tak berpihak pada warga.
Tulisan itu berada di sebuah tembok permukiman warga di Jalan Jepara-Kudus tepatnya di Desa Lebuawu, Kecamatan Pecangaan. Belum diketahui siapa yang menulis coretan tersebut.
"Rego sewo mundak, tapi dikon nutup, ngko nik mati ngeleh. Kopit (harga sewa naik, tapi disuruh nutup, nanti kalau mati kelaparan. COVID-19)," demikian isi coretan itu seperti dilihat detikcom, Senin (20/9/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu warga di lokasi, Ronggeng mengaku tidak mengetahui secara pasti pembuat tulisan tersebut. Dia hanya tahu pada pagi hari ada tulisan di tembok rumah milik warga setempat bernama Nana.
"Kayaknya sudah dua bulan lalu, saya kurang tahu. Itu saya lihat pagi sudah ada tulisan itu," kata dia ditemui di lokasi siang ini.
"Biasanya ada anak punk yang coret-coret seperti itu. Sering di sini," terang dia.
Ditemui terpisah, Bupati Jepara Dian Kristiandi mengatakan pihaknya tengah berupaya melakukan pemulihan ekonomi sebagai dampak pandemi. Andi sapaannya, menyebut pemerintah serius menangani pandemi virus Corona atau COVID-19 di Kabupaten Jepara.
"Penanganan COVID-19 kita serius, kita bisa lihat dengan dari hasil. Kalau persoalan dampak kita bisa persiapkan pemulihan ekonominya," kata Andi kepada detikcom ditemui selepas paripurna di DPRD Jepara siang ini.
Andi menuturkan sejumlah kebijakan kegiatan masyarakat telah dilonggarkan. Seperti wisata kembali dibuka, hingga sekolah juga telah diperbolehkan tatap muka secara terbatas.
"Kebijakan hari ini kita juga melonggarkan, kegiatan masyarakat juga kembali berjalan dengan baik, itu kan upaya-upaya pemulihan ekonomi. Tidak ada persoalan apa-apa, masyarakat juga menerima. Sekarang antusiasme menjaga protokol kesehatan juga sangat baik. Tentunya ini harus kita dorong terus yang penting warga aja lali pandemi ini iseh ana iku saja (warga jangan lupa pandemi masih ada)," ungkap Andi.
Baca juga: Kejari Geledah Kantor Dindagkop UKM Blora |
"Wisata sudah kita buka, pendidikan tatap muka sudah kita buka walaupun kita memang screening secara ketat ya. Ketika terjadi lonjakan akan segera kita lakukan evaluasi dan kita tutup kembali," terangnya.
(ams/sip)