Teka-teki Teror Molotov di Kantor LBH Yogyakarta

Round-Up

Teka-teki Teror Molotov di Kantor LBH Yogyakarta

Jauh Hari Wawan S. - detikNews
Minggu, 19 Sep 2021 08:32 WIB
Yogyakarta -

Kantor Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Yogyakarta di Kalurahan Prenggan, Kecamatan Kotagede, Yogyakarta menjadi sasaran teror molotov oleh orang tak dikenal dini hari kemarin. Polisi telah turun tangan untuk melakukan penyelidikan.

Direktur LBH Yogyakarta, Yogi Zul Fadhli mengatakan dugaan pelemparan molotov itu karena ada bekas kehitaman seperti gosong terbakar di beberapa bagian bangunan kantor. Selain itu ditemukan pecahan kaca yang diduga dari botol bom molotov.

"Ketahuannya jam 5 pagi, dan itu sudah ada bekas bom molotov. Ada bekas-bekas menghitam layaknya gosong pada beberapa bagian depan bangunan kantor, seperti di tembok, kaca jendela, serta ventilasi," kata Yogi saat dihubungi wartawan, Sabtu (18/9/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Terus di sekitarnya ada pecahan-pecahan kaca. Kayanya ini dari botol bom molotovnya," sambungnya.

Yogi memperkirakan aksi teror ini terjadi Sabtu (18/9) antara pukul 01.00 WIB-05.00 WIB. Yogi mengaku menjadi orang terakhir yang meninggalkan kantor pada Jumat (17/8) pukul 21.00 WIB. Pelaku teror ini pun masih menjadi misteri.

ADVERTISEMENT

"Itu tinggal aku sendiri, nggak ada hal-hal mencurigakan semalam, dan aku coba cari informasi jam 1 (dini hari) itu masih ada orang di sekitar kantor dan nggak ada hal-hal mencurigakan. Berarti kan dugaannya di atas jam 1 dan sebelum jam 5," katanya.

Yogi menyebut saat ini pihaknya menangani beberapa kasus. Di antaranya advokasi warga di area Yogyakarta maupun di Jawa Tengah.

"Kalau yang sedang kita tangani itu perkara struktural. Satu ada kasus penggusuran warga Wadas, Purworejo, Jawa Tengah, kedua ada kasus gugatan dosen Universitas Proklamasi 45," ungkapnya.

"(Kemudian) Advokasi tentang Peraturan Gubernur (Pergub) DIY tentang larangan demonstrasi di kawasan Malioboro, pembangunan PLTU di Cilacap dan pembangunan pabrik semen di Gombong," lanjutnya.

Menurut Yogi, teror yang dialami timnya belakangan ini sudah tidak ada. "Kalau belakangan ini tidak ada. Paling terakhir terkait kekerasan terhadap pihak LBH Yogya yakni penangkapan teman-teman waktu di Wadas," imbuhnya.

Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Kotagede Iptu Mardiyanto mengatakan dari informasi yang dia kumpulkan, saat kejadian diketahui Kantor LBH Yogyakarta dalam keadaan kosong.


Selengkapnya di halaman berikut...

"Jadi informasi sementara diketahui dini hari, karena kantor ini sementara tidak ada yang menempati. Jadi diketahui setelah salah satu pegawai datang pagi tadi sudah ada bekas-bekas seperti bom molotov," kata Mardiyanto kepada wartawan, kemarin.

Dari hasil olah TKP, ditemukan bekas botol yang diduga sebagai bom molotov. Selain itu, terdapat bekas terbakar.

"Yang ada di TKP sekarang ini ada bekas botol bensin itu, kemudian ada bekas api yang menyala karena itu ada cat yang mengelupas. Kalau dari bekasnya mungkin 1 botol," terangnya.

Dari benda-benda yang ditemukan di lokasi kejadian dan bekas benda yang terbakar, polisi menyebut hal itu terjadi karena molotov.

"Kalau lihat dari bekasnya sampai membakar ini dari botol yang diisi bensin, kemudian ada sumbu dan dinyalakan kemudian dilempar. Istilahnya molotov," ungkapnya.

Kantor LBH Yogyakarta diduga diteror molotov, Sabtu (18/9/2021) dini hari. Polisi turun tangan melakukan olah TKP.Kantor LBH Yogyakarta diduga diteror molotov, Sabtu (18/9/2021) dini hari. Polisi turun tangan melakukan olah TKP. Foto: dok. Istimewa

Mardiyanto mengatakan, pihaknya masih berusaha memeriksa saksi-saksi, termasuk memeriksa rekaman CCTV. Hanya saja, dari 2 CCTV yang terpasang, semuanya dalam kondisi mati.

"CCTV ada tapi saya tanya penjaga CCTV-nya mati. Jadi ada 2 yang terpasang tapi kondisinya mati. Ini merupakan kendala juga," jelasnya.

"Jadi sementara ini masih kita lakukan pendalaman dulu sambil menunggu pihak yang bisa memberikan keterangan kepada kami karena sampai saat ini belum bisa kami mintai keterangan," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2
(ams/ams)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads