Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mendorong percepatan vaksinasi Corona (COVID-19). Muhadjir pun mengingatkan jangan ada penimbunan vaksin.
"Yang penting vaksin dipercepat, Pak Presiden mewanti-wanti ora oleh ana (tidak boleh ada) vaksin yang ditandon (ditimbun), begitu ada vaksin harus disuntikan," jelas Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy kepada wartawan ditemui di Desa Getasrabi Kecamatan Gebog, Kudus, Sabtu (11/9/2021).
"Pokoknya tidak boleh ada vaksin ditandon atau disimpan, begitu datang harus disuntik. Kedua nunggu dikirim, pokoknya dikebut," sambung dia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Muhadjir menyebut vaksin COVID-19 tidak bisa distok lama karena memiliki masa kedaluwarsa. Muhadjir pun berharap Indonesia bisa segera memproduksi vaksin COVID secara mandiri.
"Kenapa, karena umurnya juga pendek. Jadi ditandon masa waktunya tidak kepakai tidak bisa dipakai lagi, karena harus disimpan di ruang pendingin. Terutama dari Amerika yang susah," jelas dia.
"Mudah-mudahan Indonesia bisa memproduksi vaksin sendiri, ada beberapa kampus yang sedang melakukan penelitian, tapi masih berproses," lanjut Muhadjir.
Dia bercerita selama ini vaksin COVID didapatkan dari luar negeri. Muhadjir bersyukur karena banyak negara lain membantu dengan menyumbang vaksin kepada Indonesia.
"Kita sampai sekarang belum bisa bikin vaksin masih impor, karena impor maka tergantung dengan pasar global. Alhamdulillah orang Indonesia warganya baik-baik, banyak yang menolong, banyak yang menyumbang," jelas Muhadjir.
Di lokasi yang sama, Wakabaintelkam Polri, Irjen Suntana menuturkan Indonesia sudah menembus 75 persen dari target vaksinasi. Sementara untuk dosis kedua baru sekitar 40 persen.
"Secara data belum up date untuk hari ini ya, tapi secara global data kita dapat Minggu lalu capaian vaksinasi sudah sangat luar biasa. Beberapa daerah seperti Bali dan Jakarta sudah mencapai 100 persen untuk vaksin tahap pertama dan kedua berjalan," jelas Suntana di lokasi yang sama.
"Secara total tahap pertama hampir 75 persen seluruh Indonesia vaksin kedua sekitar 30-40 persen," lanjut dia.
Suntana menuturkan vaksinasi menjadi salah satu upaya pencegahan penyebaran COVID-19. Dalam sehari target vaksinasi kepada masyarakat sebanyak 2 juta dosis.
"Kegiatan vaksin kita ini juga salah satu upaya pencegahan kita lakukan untuk melakukan pemberantasan COVID-19 ini masif dilaksanakan. Targetnya 2 juta dalam sehari. Kedatangan vaksin terus ada dan kita akan mendistribusi kegiatan vaksin," ungkap Suntana.
(ams/ams)