Masa pandemi COVID 19 yang banyak dikeluhkan orang justru menjadi berkah bagi Puji Hartono (62). Pensiunan ASN Pemkab Klaten itu menghasilkan pundi-pundi rupiah dengan membuat kreasi bonsai kelapa.
"Saya sejak pandemi kan tidak bisa kemana-mana. Daripada tidak berbuat apa-apa, saya manfaatkan buah kelapa yang pohonnya habis ditebang dan buahnya saya tunaskan" tutur Puji Hartono di rumahnya Kampung Margo Mulyo, Gergunung, Klaten Utara, Sabtu (4/9/2021).
Puji menceritakan ide awalnya mengutak-atik bonsai kelapa itu muncul sejak bulan Mei 2020. Setelah pandemi, praktis menengok anak cucunya di Jakarta juga tidak bisa.
"Biasanya nengok anak di Jakarta, tahun 2019 lalu bahkan setahun di sana. Tapi begitu pulang ada pandemi, tidak ada kegiatan," terang Puji.
Saat itulah, ungkap Puji, muncul idenya untuk membuat kreasi bonsai kelapa dengan variasi bentuk dan media tanam. Saat itu juga dirinya melihat di televisi ada kerajinan berbentuk burung.
"Saya kontak tapi ternyata harganya mahal. Ya sudah, akhirnya saya buat sendiri memanfaatkan sabut dan cangkang kelapa," kata Puji.
Kelapa yang sudah jadi bonsai, ujar Puji, pada tempurung dihias, dibentuk dan ditambahkan bentuk tertentu sehingga menarik. Semua dilakukan secara otodidak.
"Ya secara otodidak, spontanitas saja, saya lihat pasti saya bisa buat. Bahan buah kelapa yang sudah tunas saya kini beli dari beberapa lokasi, untuk bentuknya kita gunakan sabut yang dilem," jelas Puji yang mantan kepala seksi di Kecamatan Klaten Utara.
![]() |
Satu bonsai kelapa yang divariasi bentuknya itu, imbuh Puji, perlu 2-3 hari untuk menyelesaikan. Sejauh ini sudah ada 25 kreasi bonsai kelapa variasi dibuatnya.
"Sudah ada 25 buah dengan berbagai bentuk dan media. Ada media tanah, air dan amphibi. Bentuknya ada bola, binatang, kapal, sepeda motor dan lainnya," sambung Puji.
Dari 25 karya itu, tambah Puji sudah ada yang dibeli konsumen lokal dan luar kota, termasuk dari Surabaya. Harganya Rp 500.000 hingga Rp 1 juta tergantung bahan dan kerumitannya.
"Paling murah saya jual Rp 500.000, baik media tanah, air atau amphibi. Saya tidak jual online, kalau berminat ya datang bertemu, sekalian kita beri tutorial merawat," papar Puji.
Ditambahkan Puji, bonsai kelapa tidak susah dipelihara sebab bisa hidup tanpa setiap hari kena sinar matahari sehingga bisa dipajang di dalam ruangan. Dirinya belum terpikir mengembangkan usaha.
"Sementara buat hobi dulu karena sejak kecil suka otak atik. Kalau laku ya dijual karena benda seni tidak semua orang suka," pungkas Puji.
(mbr/mbr)