Polres Boyolali masih menyelidiki perusakan puluhan kaca jendela di SDN 2 Gunungsari, Kecamatan Wonosamodro. Hingga saat ini ada lima orang saksi yang telah diperiksa polisi.
"Saksi-saksi yang sudah dimintai keterangan sampai dengan saat ini sudah berjumlah 5 orang. Namun kita belum bisa mengekspos, terkait dengan hasil penyelidikan, karena kami masih berproses melaksanakan penyelidikan lebih dahulu," ujar Kapolres Boyolali AKBP Morry Ermond, Jumat (3/9/2021).
Morry tak memberi data detail terkait para saksi tersebut. Namun dari lima orang saksi antara lain, kepala sekolah dan sejumlah guru.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tim dari Sat Reskrim dan Sat Intel Polres Boyolali sudah melakukan melakukan investigasi awal. Kedua tim tersebut bersama Inafis juga kembali ke lokasi kejadian untuk melakukan olah TKP dan pengembangan penyelidikan.
![]() |
Morry mengatakan hasil penyelidikan telah mengerucut pada diduga pelaku. Dia menyebut dalam waktu dekat diharapkan pelaku dan motif perusakan sekolah itu bisa terungkap.
"SD ini posisinya agak jauh dari masyarakat, agak jauh dari permukiman masyarakat. Dari lidik kita, tempat tersebut terbiasa dijadikan nongkrong anak-anak muda. Ini yang sedang coba kita dalami, salah satunya motifnya yang sedang kita dalami dari sisi itu," pungkasnya.
Diwawancara terpisah, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Boyolali, Darmanto, mengatakan tak ada barang yang hilang di sekolah tersebut.
"Laporannya (polisi) nggak ada kehilangan, hanya kerusakan saja," kata Kepala Disdikbud Boyolali, Darmanto, kepada detikcom, Jumat (3/9).
Dia mengaku sudah meminta keterangan dari pihak sekolah. Namun, dari keterangan pihak sekolah mengaku tak ada masalah dengan masyarakat sekitar.
"Saya sudah tanya koordinator (sekolah), apakah ada masalah yang negatif dari teman-teman di situ, kepala sekolah, guru kepada masyarakat? Tidak ada," terang dia.