Benda pusaka koleksi Museum Tosan Aji Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah dijamas atau dibersihkan. Selain untuk melestarikan budaya dan mengedukasi masyarakat, hal tersebut juga dilakukan guna menjaga kelestarian dan keawetan koleksi pusaka.
Ritual yang biasa digelar setiap bulan Sura ini digelar di halaman Museum Tosan Aji di jalan RAA Tjokronegoro No 2 Purworejo, Jumat (27/8/2021). Sebanyak 1.159 pusaka koleksi Museum Tosan Aji berupa keris, tombak, pedang, kujang dan lain sebagainya dijamas agar terjaga keawetannya. Sebelum dijamas, secara simbolis beberapa pusaka diarak dari rumah dinas Bupati Purworejo menuju halaman Museum Tosan Aji diiringi oleh para pengawal yang berpakaian adat.
Dibawa dengan menggunakan nampan bertabur bunga, pusaka-pusaka itu kemudian dijamas dengan berbagai ubarampe atau bahan yang digunakan untuk membersihkan benda-benda pusaka tersebut. Berbagai bahan diramu khusus menjadi resep kombinasi jamasan yang diambil dari berbagai unsur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk jumlah keseluruhan pusaka yang dijamas ada 1.159 pusaka. Namun untuk prosesi jamasan hari ini secara simbolis ada empat pusaka yang dijamas," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Purworejo, Agung Wibowo AP, usai prosesi jamasan.
Selain bertujuan untuk melestarikan budaya dan memberikan edukasi kepada masyarakat bagaimana cara merawat pusaka, ritual tersebut juga diharapkan mampu mengusir bala pandemi COVID-19 yang sampai saat ini masih melanda.
"Jamasan ini tujuannya untuk nguri-uri tradisi nenek moyang kita, yang kedua ini merupakan simbolis membersihkan diri kita membersihkan sukerta (kesusahan) yang ada di Purworejo, harapannya di era pandemi ini juga bisa sebagai perlambang perwujudan doa kita agar COVID-19 ini segera berakhir," lanjutnya.
Agung menjelaskan empat pusaka yang dijamas adalah keris Panji Sekar luk 9 dan keris Pasopati yang keduanya mengandung makna ksatria untuk membunuh angkara murka.
Pusaka ketiga yang dijamas adalah tombak Cacing Kanil dengan pamor Singkir yang diharapkan bisa menyingkirkan permasalahan dan penyakit termasuk COVID-19. Sedangkan pusaka keempat yang dijamas adalah keris Jangkung milik Bupati Purworejo, Agus Bastian, dengan harapan ke depannya Purworejo bisa lebih maju, seahat dan sejahtera.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya...
Jamasan dilaksanakan pada hari Jumat Kliwon lantaran merupakan hari yang baik menurut perhitungan Jawa. Ritual utama untuk Jamasan Tosan Aji memang dilaksanakan pada hari ini, tapi untuk pusaka lain yang merupakan koleksi dari Museum Tosan Aji telah dijamas sebelumnya dan akan diteruskan hingga bulan Sura berakhir.
"Kita mengambil di Hari Jumat Kliwon ini untuk prosesi jamasan karena sudah ada perhitungan dari para sesepuh. Jamasan untuk seluruh pusaka dilakukan secara bertahap lantaran tidak mungkin diselesaikan dalam satu hari," kata Agung menambahkan.
Karena masih dalam masa pandemi COVID-19, agenda yang selalu dinanti-nanti masyarakat ini terpaksa digelar secara virtual dan akan disiarkan melalui channel YouTube ROMANSA PURWOREJO INDONESIA pada hari Selasa (31/8) minggu depan mulai pukul 16.00 WIB. Warga masyarakat Purworejo dan sekitarnya yang biasanya berjubel memadati acara jamasan untuk menonton secara langsung di lokasi, kini hanya bisa menyaksikan melalui media sosial.
Agung juga mengimbau kepada masyarakat agar senantiasa patuh terhadap protokol kesehatan dengan menerapkan 5 M yakni memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dengan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, serta membatasi mobilisasi dan interaksi.
"Karena masih pandemi, prosesi kami laksanakan secara virtual dan akan kami tayangkan di channel youtube. Kami imbau masyarakat juga tetap jaga prokes dengan menerapkan 5 M," tandasnya.